Advertorial

Dikira Dipenuhi Ikan Busuk, Koper Besar yang Mengambang di Sungai Ini Diambil Warga, Setelah Dibuka Isinya Membuat Gempar dan Ngeri, Nelayan: Awalnya Sulit Dibuka

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Koper yang mengambang di sungai ditemukan dan sempat disangka berisi ikan busuk.

Namun saat ditemukan dan dibuka, isinya membuat takut dan menggemparkan.

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (29/2/2020), pasangan China yang sudah menikah diikat, ditempatkan di dalam koper dan dibuang ke sungai di Thailand hidup-hidup.

Mayat Wang Jun ditemukan dalam sebuah koper hitam yang mengambang di sungai Ping di Kamphaeng Phet, Thailand tengah, pada Selasa sore.

Baca Juga: Pelatih Tinju Ini Membiarkan Dirinya 'Mati', Demi Buktikan Pembunuhan Berencana yang Telah Dibuat Istrinya Sendiri Secara Keji

Polisi juga masih mencari istrinya Zhu Bing (28) yang juga diduga telah dibuang ke sungai dalam sebuah koper.

Pasangan itu telah menyewa tiga vila dengan 13 wisatawan China lainnya di Pattaya, dekat Bangkok, setelah mereka tiba pada 12 Februari.

Anggota lain wisatawan sejak itu telah kembali ke China.

Tubuh Jun ditemukan meringkuk di dalam koper dengan tangan dan kakinya diikat oleh kawat merah.

Baca Juga: Indonesia Diyakini Sebagai Negara Aman dari Virus Corona, Sosok Ini Justru Ungkapkan Data Mengejutkan, dan Sebut Indonesia Tak Sengaja Berbohong

Suthon Thapthan, seorang nelayan yang menemukan jenazah itu mengira koper itu dipenuhi ikan busuk.

"Sulit dibuka," katanya. "Tapi ketika aku membukanya, ada seorang pria meringkuk di dalam dan aku takut."

Letnan Polisi Kolonel Jittipol Polponprueksa mengatakan mereka sedang menyelidiki pembunuhan itu dan menyiapkan dua surat perintah penangkapan.

Baca Juga: Meski Menjadi Ancaman Terbesar Umat Manusia, Ternyata Virus Corona Justru Disebut 'Penyelamat' Kehidupan Banyak Nyawa di Bumi Ilmuwan Ungkap Fakta Luar Biasa

“Korban tiba dengan istrinya dan dia hilang. Kami sedang mencari mayatnya di sungai, yang kami yakini juga ada dalam koper," katanya.

Seorang pengemudi mengatakan dia melihat koper-koper dilemparkan ke sungai.

Penduduk desa juga telah memberikan saksi bahwa mereka mendengar benda-benda berat diceburkan di sungai.

"Pemeriksaan otopsi mengkonfirmasi bahwa korban meninggal karena tenggelam, jadi dia masih hidup ketika diceburkan."

Baca Juga: Masih Ingat yang Berperan Jadi Raja di Benteng Takeshi? Beginilah Kabar Terbarunya Sekarang, Jadi Dosen hingga Jualan Baju

Petugas yang mewawancarai penduduk desa yang tinggal di dekat daerah itu diberitahu bahwa sebuah mobil berhenti pada hari Senin pekan ini.

Mereka kemudian mendengar setidaknya dua benda berat diceburkan ke air.

Polisi mengidentifikasi pengemudi dan melacak pergerakan pasangan itu ke vila sewaan mereka, di mana mereka menemukan noda darah dan pertanda pertikaian.

Baca Juga: Cara Kejam Korea Utara Mencegah Virus Corona, Siapa Saja Menolak Dikarantina dan Menutupi Kasus Virus Corona, Langsung Dieksekusi Mati

Sopir, yang belum diidentifikasi, dilaporkan mengatakan kepada polisi bahwa penumpangnya telah melemparkan empat tas ke sungai di tiga lokasi terpisah.

"Saya dihubungi melalui perusahaan mobil untuk mengantar sekelompok wisatawan China," kata mereka kepada petugas polisi.

'Ketika saya tiba di rumah, ada empat orang China yang mulai memuat lima koper ke mobil dan saya perhatikan dua di antaranya lebih berat daripada yang lain.

“Saya disuruh mengirim mereka ke provinsi Tak. Namun, ketika kami berada di Kamphaeng Phet saya diperintahkan untuk berhenti dan mereka menurunkan satu koper dan melemparkannya ke sungai, kemudian mereka melakukan hal yang sama lagi."

Baca Juga: Sering Dijadikan Acuan Masyarakat, Cara Jalan Digunakan untuk Menilai Keperawanan Wanita, Bagaimana Sebenarnya?

Letnan Polisi Kolonel Jittipol Polponprueksa mengatakan bahwa petugas sedang melakukan tes pada darah dan sidik jari yang ditemukan di rumah dan juga mengumpulkan rekaman CCTV dari daerah tersebut.

Mereka percaya setidaknya empat orang terlibat dalam dugaan pembunuhan terhadap turis China dan hilangnya istrinya, yang mereka duga juga dibunuh.

Catatan imigrasi dilaporkan menunjukkan bahwa Wang Jun memiliki sejarah sering melakukan perjalanan ke Thailand, di mana ia akan melakukan perjalanan darat ke daerah Mae Sot di provinsi Tak dekat perbatasan negara itu dengan Burma, yang juga dikenal sebagai May Myanmar.

Investigasi Reuters tahun lalu menemukan bahwa Burma telah menjadi pusat laboratorium produksi met Asia, yang sebagian besar dikontrol oleh sindikat perdagangan narkoba Tiongkok yang terhubung dengan Tse Chi Lop yang terkenal jahat, yang dijuluki El Chapo Asia.

Baca Juga: Meski Menjadi Ancaman Terbesar Umat Manusia, Ternyata Virus Corona Justru Disebut 'Penyelamat' Kehidupan Banyak Nyawa di Bumi Ilmuwan Ungkap Fakta Luar Biasa