Advertorial

Kisah Playboy Tua Bangka yang Tergila-gila Berhubungan Seks Sampai Siapkan Hadiah Rp1,7 Miliar Bagi Siapa Saja Wanita yang Bisa Membuatnya 'Mati' Karena Berhubungan Intim

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Sampai pada satu kisah di mana dia pernah menuntut seorang wanita karena menolak berhubungan intim dengannya.
Sampai pada satu kisah di mana dia pernah menuntut seorang wanita karena menolak berhubungan intim dengannya.

Intisari-online.com - Dunia ini mungkin banyak kisah orang-orang dengan kebiasaan aneh dan tak lazim seperti misalnya seorang pria kaya raya ini.

Seorang Miliader berrnama Rolf Eden adalah seorang raja real estat asal Berlin.

Dia adalah pria dengan kehidupan aneh dan tergila-gila dengan seks, sepanjang hidupnya.

Pada tahun 2007 usianya sudah menginjak 77 tahun, dia selalu percaya diri dengan kemampuan seksualnya meski usaia tak lagi muda.

Baca Juga: Saat Jumlah Kasus Infeksi Virus Corona di China Menurun, Kasus Internasional Justru Meningkat, Ketakutan Masyarakat pun Memuncak

Miliader ini juga selalu dikaitkan dengan pesta pora dan kultus seks.

Dia selalu memburu wanita, dan yang paling penting wanita yang dipilihnya harus muda, cantik, dan memiliki pengalaman seks.

Menurut Daily Mail, dia mengaku telah meniduri 3.000 wanita pada masa hidupnya sebagi pemilik diskotik dan klub berenama Big Eden.

Kencitaannya pada kehidupan seksual, membuatnya menjadi seorang yang kontroversial.

Baca Juga: Penasaran Ada Cairan Hitam Berbau Busuk yang Mengalir dari Atap Apartemennya, Hal Mengerikan Inilah yang Ditemukan Pria Ini Setelah Memeriksa Tetangganya

Sampai pada satu kisah di mana dia pernah menuntut seorang wanita karena menolak berhubungan intim dengannya.

Pada saat itu Eden mengaku marah ketika ada seorang wanita muda yang seumuran cucunya menolak berhubungan badan dengannya.

Kisahnya berawal ketika dia mendekati gadis 19 tahun bernama Katharina yang duduk di bar-nya.

Eden mendekati Katharina seraya mengatakan, " Kau sangat cantik, tapi kita memiliki masalah yang sama."

"Sata tidak memiliki nomor ponsel Anda, dan Anda juga tidak memiliki punyaku, bisakah saya memilikimu," rayu Eden.

Sambil tertawa keduanya mengobrol, dan memesan sampanye, sampai tiba saatnya Eden merayunya untuk berhubungan badan.

Baca Juga: Peneliti Terkejut Ketika Bongkar Jenazah Korban Virus Corona, Mereka Temukan Organnya Dalamnya Kondisi Mengerikan, Ternyata Bagian Ini 'Rusak' Setelah Terserang Virus Corona

Dia mengatakan, "Tentu saja, bisakah kau pindah ke tempatku."

"Aku akan memainkan piano untukmu, sambil minum sampanye," katanya.

Namun, saat Eden mengajaknya pindah, Katharina justru menyela dan menolaknya.

"Tolong jangan marah, kamu terlalu tua untukku," kata Kartharina.

Eden mengatakan, bahwa dia hancur mendengar jawaban itu, tapi dia menghantarkan Katharina pulang namun perkataan itu membuatnya terbayang-bayang.

Akhirnya Eden melaporkan Katharina ke kantor polisi, dengan tuduhan diskriminasi usia.

"Lagi pula kami memiliki undang-undang anti diskriminasi," katanya.

Baca Juga: Mengklaim Bisa Kendalikan Nuklir, Rupanya Tempat Inilah yang Digadang Petinggi Sunda Empire Sebagai Ruang Pengendali Nuklir, Jauh Dari Perkiraan Warganet

Namun, kantor kejaksaan menolak kasus itu, sementara obsesinya dengan seks terus berlanjut.

Bahkan Rolf Eden pernah membuat sebuat sayembara aneh di atas meja kantor pengacaranya.

Dia bersedia membayar 170.000 dollar AS (Rp1,7 miliar) bagi siapa saja yang bisa membuatnya mati karena berhubungan seks.

Namun, sejauh itu belum ada orang yang minat dengan penawaran itu.

Padahal tawaran itu diberikan pada semua wanita dari belahan dunia manamupn yang sanggup berhubungan intim dengannya dalam beberapa hari sampai dia meninggal.

Artikel Terkait