Perkenalkan Kampanye Narasi Tahun 2020: #bergerakdari
Sepanjang tahun ini, Narasi memperkenalkan kampanye #bergerakdari. Lewat gerakan ini Narasi ingin mengajak anak muda untuk berani menyuarakan pendapat terhadap isu yang berkembang sekaligus melakukan aksi nyata yang berdampak lewat 4 isu utama: Bercerita Manusia, Bijak di Dunia Maya, Peduli Lingkungan, dan Budaya Populer. Lewat tema-tema ini, Narasi bersama anak muda memilih untuk melihat persoalan sebagai kesempatan untuk peduli dan memberikan kontribusi aktif.
Jika butuh jeda sebelum bergerak dan perlu mencari tahu fokus yang tengah disasar Narasi, pengunjung bisa mengakses Microsite bergerakdari.narasi.tv yang diresmikan Rabu, 19 Februari 2020. Website ini menjadi lanskap 4 isu penting selama 10 tahun ke depan dan diharapkan bisa memberikan perspektif baru untuk anak muda untuk melakukan aksi nyata dan gerakan positif dari Narasi.
Wajah Baru Narasi
Momen Indonesia Butuh Anak Muda juga menjadi penanda lahirnya Narasi baru, yang terlihat melalui peluncuran logo baru. Perkenalkan logo baru Narasi, Tala. Diambil dari garpu tala, alat untuk menyelaraskan suara. Tersusun dari warna kuning, sebagai pembawa harapan, energi positif, dan perubahan. Menjadi cerah dan kuat tetapi juga bisa menghadirkan kehangatan yang menerangkan. Sedangkan violet narasi kejelasan dalam berpikir.
Narasi perlu tumbuh layaknya anak muda lewat konten, event, dan kolaborasi yang sudah dan akan terus dilakukan terus menerus. Sebagai media, Narasi paham bahwa mengkritisi itu penting, begitu pula dengan memberi solusi. Narasi menyuarakan Constructive Optimism. Narasi ingin menjadi Catalyst of Hope, memantik anak muda untuk melakukan perubahan yang nyata dengan keterbukaan pikiran serta menumbuhkan harapan dan optimisme.
Satu Dekade Mata Najwa
Puncaknya, Indonesia Butuh Anak Muda akan merayakan Satu Dekade Mata Najwa dengan tema “Kita Bisa Apa”. Momen #1DekadeMataNajwa secara khusus dihadiri oleh tiga orang Menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Wishnutama (Menparekraf), Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Nadiem Makarim (Mendikbud). Selain itu, Emil Dardak (Wagub Jatim), Aldy Haryopratomo (Gopay CEO Gojek Group), Asvinawati (ketua YLBHI), Irfan Sarhindi (Pendiri Pesantren Salamul Falah), serta musisi dan penulis Fiersa Besari juga akan meramaikan perayaan ini. Selain itu, buku Catatan Najwa 2 juga bisa dibeli di booth merchandise acara ini.
“Sepuluh tahun mengudaranya Mata Najwa tidak dirayakan sekadar sebagai nostalgia dan selebrasi mundur. Sepuluh tahun Mata Najwa adalah rentang pembelajaran untuk setidaknya sepuluh tahun ke depan. Dan salah satu hasil pembelajaran yang kian kami yakini, anak muda adalah rekan terbaik untuk menyongsong itu,” tutur Najwa Shihab, Co-founder Narasi.
Melalui acara ini, Narasi membuka ruang dan akses kolaborasi bagi anak muda untuk memberikan gagasan dan berpartisipasi nyata. Kita memang tidak bisa memprediksi masa depan. Namun, lewat limpahan data, juga tumpukan pelajaran sejarah, kita bisa meraba apa yang akan terjadi jika berdiam diri dan apa yang bisa direalisasikan jika bergerak. Lewat tangan sendiri. Melalui kaki sendiri. Dan sangat penting memulai hal itu selekas mungkin. Memulai tindakan untuk menjawab panggilan tugas Indonesia sekarang juga, hari ini, dan bukan besok apalagi lusa.
Mari terbentur dan membentur, agar membentuk dan terbentuk. Mari bersama-sama bergerak, agar sama-sama pula kita memberi dampak.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR