Advertorial
Intisari-Online.com - Sepasang orangtua dari Kamboja hampir putus asa karena bayi yang berusia dua bulan,Ah Neath lahir dengan bagian tulang tengkorak yang hilang.
Dilansir dari Daily Mail, Ah lahir pada bulan Februari di Provinsi Tbong Khmum yang terpencil dan berjarak 103 mil (167 km) timur laut ibukota Phnom Penh.
Semua anggota tubuhnya bekerja dengan baik, tetapi dia memiliki kawah besar di bagian atas kepalanya dan pembengkakan besar di belakang kepalanya.
Dia kemudian memohon bantuan dana dari orang-orang untuk operasi menyelamatkan jiwa bayinya.
Keluarga itu adalah keluarga miskin, dan mereka berharap putri mereka akan bertahan hidup.
Sang ibu (Srey) dan ayah (Heang) berusaha mengumpulkan dana, bahkan menjual rumah mereka untuk membayar perawatan medis.
Namun, dokter di Kamboja tidak dapat mengobati kondisi tersebut.
Meski begitu orangtuanya tetap berharap.
BACA JUGA:Ilmiah! Ini 7 Cara Menjadi Sosok yang Lebih Menarik Menurut Sains yang Jarang Diketahui Orang
Tenaga media di Thailand dan Vietnam percaya bahwa bagian yang hilang dari tengkoraknya disebabkan oleh anencephaly.
Kondisi langka tersebut kadang-kadang dikenal sebagai 'tengkorak terbuka' yang terjadi ketika janin tidak terbentuk sepenuhnya saat tumbuh di dalam rahim.
Diperkirakan, kondisi cacat tersebut dialami sekitar satu dari 5.000 bayi yang juga merampas sebagian dari otak mereka.
BACA JUGA:Menhan Israel Ingin Beri Medali Kepada ‘Sniper’ yang Tembak Mati Warga Palestina
Dalam upaya untuk menyelamatkan nyawa putrinya, Srey takut putrinya akan matijika tidak segera mendapat bantuan medis.
Dia menangis selama berhari-hari dan meminta orang-orang untuk menyumbangkan uang demi menyelamatkan putrinya.
Satu-satunya harapan mereka sekarang adalah mereka menemukan dokter yang dapat membantu putrinya.
Ah telah dibawa ke rumah sakit dan menerima oksigen untuk mendukung napasnya, tetapi sekarang sudah keluar dan tinggal bersama keluarganya.
BACA JUGA:Inilah 5 Tipe Penonton Bioskop Indonesia yang Paling Menyebalkan! Jangan-jangan Anda Salah Satunya