Advertorial

Ilmuwan China Dapat Menumbuhkan Telinga Baru untuk Anak-anak yang Lahir Cacat Pendengaran

Masrurroh Ummu Kulsum

Editor

Baru-baru ini ilmuwan China telah berhasil menumbuhkan telinga baru untuk 5 anak yang menderita Mikrotia.
Baru-baru ini ilmuwan China telah berhasil menumbuhkan telinga baru untuk 5 anak yang menderita Mikrotia.

Intisari-Online.com - Setiap orangtua mengharapkan anaknya akan lahir secara sempurna tidak kurang apapun, tapi tidak ada yang bisa memastikan ketentuan Tuhan.

Ilmuwan China baru-baru ini, dilansir dari CNN,melakukan langkah besar untuk membantu anak-anak yang terlahir dengan cacat telinga.

Mereka menumbuhkan telinga baru untuk lima anak.

Dalam sebuah penelitian pertama, para peneliti menggambarkan bagaimana mereka mengumpulkan sel tulang rawan yang disebut kondrosit.

BACA JUGA:Banyak Pengacara Hartanya Miliaran, Sebenarnya Berapa Pendapatan Pengacara di Indonesia?

Sel yang diambil dari telinga mikrotia anak-anak ini digunakan untuk menumbuhkan tulang rawan berbentuk telinga baru.

Tulang rawan baru ini didasarkan pada model telinga sehat anak-anak yang dicetak 3-D.

Kemudian, para peneliti memindahkan telinga yang baru direkayasa ke anak-anak dan melakukan rekonstruksi telinga.

"Kami berhasil merancang, membuat, dan regenerasi telinga eksternal khusus pasien dengan tepat," tulis mereka dalam jurnalEBioMedicine yang diterbitkan pada Januari ini.

"Namun demikian, upaya lebih lanjut tetap diperlukan untuk akhirnya menerjemahkan karya prototipe ini ke dalam praktik klinis rutin," catat mereka.

Microtia adalah kondisi di mana seorang anak terlahir dengan kelainan struktural atau bahkan tidak memiliki telinga, yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Kondisi ini diperkirakan terjadi pada sekitar satu dari setiap 5.000 kelahiran hidup, tergantung pada latar belakang etnis.

Biasanya, pilihan pengobatan mikrotia adalah operasi rekonstruktif yang melibatkan berbagai pendekatan.

Seperti memahat "telinga plastik" buatan yang menempel pada tubuh atau menggunakan tulang rusuk pasien untuk membuat telinga.

BACA JUGA:Suami Perkosa Keponakan Berusia 8 Bulan, Sang istri 'Saya Tidak Percaya Bisa Jatuh Cinta Dengan Pria Seperti Itu'

Para peneliti menggunakan pemindaian CT dan pencetakan 3-D untuk mereplikasi struktur 3-D masing-masing telinga sehat pasien.

Setelah para peneliti menurunkan kondrosit dari tulang rawan di telinga mikrotia masing-masing pasien, sel-sel itu diikat ke perancah dan dikultur selama tiga bulan.

Selanjutnya, setelah kerangka tulang rawan dihasilkan dengan bentuk telinga masing-masing pasien, mereka ditanamkan untuk merekonstruksi telinga pada kelima pasien tersebut.

Setiap pasien dipantau untuk berbagai kurun waktu setelah implantasi, dengan waktu terpanjang menjadi 2½ tahun.

BACA JUGA:Heboh Viostin DS Mengandung Babi, Berikut Produk yang Pernah Terkena Razia

Keempat pasien menunjukkan pembentukan tulang rawan yang jelas enam bulan setelah implantasi telinga yang baru.

Di antara tiga pasien, bentuk, ukuran dan sudut telinga baru semuanya sesuai dengan telinga lain yang sehat.

Telinga baru tetap utuh saat para peneliti menindaklanjuti setelah operasi, namun dua dari kasus tersebut menunjukkan sedikit gangguan setelah operasi, kata peneliti.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan sebelum dapat digunakan secara luas oleh pasien mikrotia dalam keadaan klinis.

BACA JUGA:Kocak! Resep Rahasia Coca-Cola Ternyata Pernah Dijaga Ketat Sampai Sebegininya Lho

Artikel Terkait