Advertorial
Intisari-Online.com - Kasus virus corona yang menyebar di berbagai belahan dunia menjadi kekhawatiran sendiri.
Pasalnya virus tersebut sudah menjangkit lebih dari 42.000 korban di dunia.
Bahkan telah menewaskan lebih dari seribu orang.
Indonesia sendiri sempat diragukan karena di antara negara-negara tetangga, belum ditemukan adanya kasus coronavirus.
Nyatanya Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan telah memeriksa 59 sampel dugaan penularan virus corona.
Pihaknya telah memeriksa 59 sampel dari berbagai daerah hingga Minggu (9/2/2020).
Hasil pemeriksaan menyatakan, 59 sampel tersebut negatif dari penularan virus corona.
Namun masih ada 3 sampel yang masih dalam proses pemeriksaan.
"Sebanyak 59 spesimen (sampel) sudah diperiksa dan hasilnya negatif."
"Kemudian ada tiga spesimen lain yang masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020), melansir Kompas.com.
Ketiga sampel yang belum terdeteksi, kata Yuri, datang belakangan sehingga pemeriksaannya belum selesai.
Jika ditotal Kemenkes telah menerima dan memeriksa 62 sampel dugaan penularan virus corona dari berbagai daerah di Indonesia.
Kemenkes menggunakan dua cara yang sudah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO) dalam memeriksa sampel.
Sampel yang digunakan adalah lendir di saluran pernafasan yang diambil dari bagian mukosa (lapisan kulit dalam).
"Sampel diambil menggunakan kapas dari hidung atau tenggorokan. Setelah itu diperiksa secara lintas laboratorium," ujar Yuri.
Baca Juga: Kisah Pria yang Makan Daun dan Kayu Selama 25 Tahun, Berbahayakah?
Selain itu, pengambilan sampel tidak dilakukan terhadap semua orang.
Sampel akan diambil dari para individu dengan gejala klinis tertentu.
Seperti influenza berat, panas badan yang disertai gangguan pernafasan dan batuk.
"Manakala ditemukan penyebabnya jelas, misalnya ada radang di tenggorokan yang disebabkan bakteri, akan kita atasi dengan antibiotik."
"Jika setelah itu panasnya turun, bisa dipastikan individu tidak terkena virus," katanya.
"Sehingga dia termasuk pasien yang diawasi. Jika gejalanya semakin nyata, kita ambil sampelnya (untuk diperiksa) dan kita lakukan isolasi terhadap individu ini."
"Kita anggap dia diduga tertular atau suspek," kata Yuri.
Rangkaian proses yang sudah sesuai standar WHO, lanjut Yuri, sekaligus menjawab pertanyaan berbagai pihak yang meragukan kemampuan pemeriksaan oleh Kemenkes.
"Terkait dengan banyaknya pertanyaan mengapa sampai saat ini tak ada konfirmasi positif penularan virus corona di Indonesia ? Perlu dipahami memeriksa virus tidak sama dengan meriksa golongan darah," ucap Yuri.
WHO sempat meragukan Indonesia belum terdeteksi virus corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Indonesia harus lebih fokus untuk mempersiapkan kemungkinan warganya yang terjangkit virus corona.
Pasalnya, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk hampir 270 juta ini, belum melaporkan satu pun adanya kasus coronavirus.
WHO menginginkan agar Indonesia lebih meningkatkan pengawasan untuk mendeteksi kasus.
Selain itu perlu juga mempersiapan fasilitas kesehatan yang bisa menjadi rujukan jika ditemukannya kasus coronavirus.
"Indonesia telah mengambil langkah konkret untuk mencegah wabah coronavirus."
"Termasuk pencegahan di perbatasan internasional dan juga telah menyiapkan rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani jika ditemukan kasus coronavirus," tutur Dr Navaratnasamy Paranietharan, Perwakilan WHO di Indonesia, melansir dari The Sydney Morning Herald.Lebih lanjut, ia pun mengatakan Kementerian Kesehatan telah membagikan lebih banyak informasi soal virus corona kepada masyarakat Indonesia.
"Namun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan di bidang pengawasan dan mendeteksi kasus corona virus."
"Selain itu ketersediaan alat tes khusus untuk mengkonfirmasi nCoV [novel coronavirus] adalah peningkatan signifikan ke arah yang baik," ujar Dr Paranietharan.
Seperti diketahui sebelumnya, Sydney Morning Herald dan The Age mengungkapkan bahwa Indonesia belum menerima alat tes khusus yang diperlukan untuk mendeteksi coronavirus dengan cepat.
Meskipun ragu, Dr Paranietharan mengungkap telah diyakinkan oleh Kementerian Kesehatan, jika mereka mampu mengendalikan wabah tersebut.
"Kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium telah bekerja dengan baik," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Indonesia Dikhawatirkan Karena Belum Terjangkit Virus Corona, Kemenkes Buktikan 59 Sampel Negatif