Advertorial
Intisari-Online.com- Ketika menyangkut anatomi tubuh, sebagian besar wanita akan memeriksa organ intimnya.
Namun ternyata banyak wanita yangtidak mengerti apa-apa seputar kesehatan alat vitalnya itu.
Dilansir pada Daily Mail (5/4/2018), ginekolog Dr Lauren Streicher dari Northwestern University merinci secara spesifik bahwa banyak wanita terlalu gugup untuk bertanya.
Maka dari itu 4 hal berikut patut Anda baca dan pahami baik-baik!
Baca Juga:Inilah 6 Zodiak yang Paling Mudah Marah Menurut Pakar Astrologi. Mungkinkah Anda Salah Satunya?
Baca Juga:Wahai Wanita, Jangan Lupa untuk Konsumsi 6 Makanan yang Penting untuk Kesehatan Organ Intim Anda Ini
1. Wanita jarang memeriksa organ intimnya
Survei oleh perusahaan yang berbasis di Inggris mengungkapkan bahwa 41 persen wanita tidak pernah memeriksa vaginanya.
Hal itu sangat mengkhawatirkan karena mereka tidak akan dapat melihat perubahan signifikan pada vulva (organ seksual eksternal) mereka.
Dr Streicher mengatakan bahwa vulva memiliki berbagai ukuran, bentuk dan warna yang dapat berubah-ubah.
Jika seorang wanita yang tidak pernah memeriksanya bertanya apakah normal untuk tidak memiliki labia minora (bibir vagina bagian dalam), maka jawabannya akan sulit ditentukan.
Apakah ini merupakan perubahan yang signifikan atau dari awal bentuknya sudah sedemikian rupa.
2. Banyak wanita tidak tahu apa yang menyebabkan infeksi organ intim
Survei mengungkapkan bahwa banyak wanita tidak dapat mengidentifikasi kondisi organ intim seperti saat terkena infeksi, sistitis, vaginosis bakterialis atau mengalami kekeringan.
Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis adalah infeksi vagina karena pertumbuhan berlebih dari bakteri alami.
Baca Juga:Dulu Beratnya 193 Kg, Kini Aria si Bocah Obesitas Sukses Hilangkan Lemak 70 Kg. Begini Hasilnya!
Gejala-gejala dari kondisi ini termasuk rasa terbakar ketika kencing, iritasi vagina dan gatal.
Orang dengan kondisi ini juga mungkin mengalami keputihan putih atau abu-abu yang mungkin berbusa atau berair.
Infeksi jamur
Kondisi ini tidak hanya disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan organ intim, namun justru karena ingin terlalu bersih.
Biasanya disebabkan pemakaian antibiotik yang dapat mengubah keseimbangan pH vagina dan mengakibatkan pertumbuhan jamur berlebih.
3. Wanita seharusnya tidak menggunakan wewangian untuk organ intimnya
Penelitian mengungkapkan lebih dari 27 persen dari mereka telah menyemprotkan parfum atau deodoran ke area intim mereka untuk menyembunyikan bau tidak sedap.
Masalahnya adalah bahwa parfum penyemprotan akan menyuburkan bakteri dalam vagina.
Dr Streicher menambahkan bahwa menggunakan tisu beraroma atau menyemprotkan parfum pada vulva tidak akan menghilangkan bau karena itu adalah masalah internal.
4. Mengapa Anda harus tahu setiap bagian vagina
Baca Juga:Selama 2 Tahun, Pramugari Ini Melayani Berhubungan Intim di Toilet Pesawat, Bahkan Raup Rp14 Miliar
Dr Streicher mengatakan bahwa bagian utama organ intim yang harus diketahui adalah labia minora (bibir dalam), klitoris, preputium, atau tudung di atas klitoris, dan uretra.
Dia mengatakan mereka harus memeriksa area tersebut secara rutin sehingga ketika perubahan terjadi, mereka akan menyadarinya.
Namun, dia memperingatkan bahwa tidak semua perubahan berarti 'sesuatu yang serius.'
Misalnya, beberapa orang mungkin mengalami peradangan pada vulva sebagai efek bercukur.
Namun hal serius terjadi ketika tiba-tiba muncul ruam baru yang tak kunjung pergi.
Hal-hal lain yang harus diwaspadai adalah perubahan warna, pembengkakan, nyeri dan iritasi yang terkait dengan bagian vagina.
Menurut Mayo Clinic, kemerahan/ rasa gatal, dan rasa sakit saat hubungan seksual bisa menjadi pertanda masalah.
Misalnya, kondisi seperti vaginosis bakterial dapat meningkatkan peluang seorang wanita untuk mengidap infeksi menular seksual jika tidak ditangani.
Jika Anda memahami kesehatan organ intim sendiri, tentu Anda dapat menghindari banyak masalah ini.
Baca Juga:Tubuh yang Membusuk dari Dalam, Inilah 5 Konsekuensi Mengerikan Penggunaan Radium Abad ke-20