Advertorial

Percayalah Banyak Berkat yang Kita Terima Atas Doa dari Orang Lain, Lalu Sudahkah Kita Mendoakan Orang Lain?

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com – Sebuah kapal rusak ketika terjadi badai di laut dan hanya dua orang penumpangnya yang selamat, lalu berenang ke sebuh pulau kecil.

Dua orang yang selamat itu, tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan, selain hanya berdoa kepada Tuhan.

Namun, untuk mengetahui doa siapa yang lebih kuat, mereka sepakat untuk membagi wilayah pulau itu di antara mereka dan tinggal di sisi yang berlawanan dari pulau itu.

Hal pertama yang mereka minta dalam doa adalah makanan. Keesokan paginya, pria pertama melihat pohon buah-buahan di sisi tanahnya, dan ia bisa memakan buahnya. Sementara, di bagian tanah orang yang satunya tetap tandus.

(Baca juga: (Foto) Mayat-mayat Ini 'Dihidupkan' Kembali Justru dalam Acara Pemakamannya, Aneh Sekaligus Mengerikan!)

Setelah seminggu, pria yang pertama itu merasa kesepian dan ia memutuskan untuk berdoa agar diberi seorang istri.

Keesokan harinya, kapan lain karam, dan satu-satunya yang selamat adalah seorang wanita yang berenang ke sisi pulaunya. Di sisi lain pulau itu, tidak ada apa-apa.

Segera pria pertama berdoa meminta sebuah rumah, pakaian, dan lebih banyak makanan. Keesokan harinya, seperti sihir, semua itu diberikan kepadanya. Namun, pria satunya masih tidak memiliki apa-apa.

Akhirnya, pria pertama berdoa meminta sebuah kapal, sehingga ia dan istrinya bisa meninggalkan pulau itu. Di pagi hari, ia menemukan sebuah kapal berlabuh di sisi pulau itu.

(Baca juga: Terkuak! Oknum Perawat National Hospital Leluasa Bertindak Cabul, Ternyata Pasien Cantik Itu Habis Operasi Ini)

Pria pertama itu menaiki kapal bersama istrinya dan memutuskan untuk meninggalkan pria satunya lagi di pulau itu. Ia menganggap orang lain tidak layak untuk menerima berkat Tuhan, karena tidak ada doanya yang dijawab.

Ketika kapal hendak bertolak, pria pertama mendengar suara dari langit yang menggelegar, “Mengapa kau meninggalkan temanmu di pulau itu?”

“Berkat saya adalah milik saya, karena saya adalah orang yang berdoa untuk mereka,” jawab pria pertama itu. “Doa-doanya semua tidak terjawab dan ia tidak pantas mendapatkan apapun.”

“Kau salah!” suara itu menegurnya. “Ia hanya memiliki satu doa yang Saya jawab. Jika bukan karena itu, kau tidak akan menerima berkat apapun dari Saya.”

(Baca juga: Catat! Mulai Hari Ini WhatsApp Tak Bisa Lagi Dipakai di Smartphone Berikut)

“Katakan padaku,” pria pertama pertanya, “Apa yang ia doakan sehingga aku harus berutang padanya?”

“Ia berdoa agar semua doamu dijawab.”

Berkat kita bukanlah buah dari doa kita sendiri, tetapi orang lain yang berdoa bagi kita.

Apakah ada seseorang yang kita doakan setiap hari?

Artikel Terkait