Setelah itu mereka akan tenggelam dengan lalu lintas komunikasi yang terjadi di antara masing-masing jejaringnya. Tentu tak semua melakukan hal seperti itu. Namun tindakan-tindakan seperti di atas amat mudah kita sua.
Omongan lugas anak kecil tadi seperti mengingatkan kita untuk bisa menguasai “jejaring sosial”.
Bukan sebaliknya. Bukankah orang yang akan menolong pertama kali ketika kita mengalami musibah adalah orang yang sosoknya hadir di dekat kita? Bukan mereka yang “dekat di gadget namun jauh di sekitar kita.”
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR