Intisari-online.com - Ketika si buah hati mendadak panas atau demam, tentu saja hati kita ikut cemas. Harus segera ke dokter, nih.
Begitulah yang langsung terbayang di otak kita. Apalagi datang nasihat dari kerabat, “Pokoknya, jika demam, harus segera dibawa ke dokter. Itu tidak bisa ditawar lagi!”
Banyak orang yang berpikir bahwa demam itu penyakit. Padahal demam hanyalah gejala atau sinyal dari tubuh yang menyatakan adanya suatu penyakit.
Pada bayi dan anak penyebab terbanyak dari infeksi, dan sebagian besar akibat infeksi virus.
BACA JUGA: 6 Gejala Sederhana Ini Bisa Menjadi Tanda Anda Terkena Leukemia, Salah Satunya Sering Demam!
Demam merupakan salah satu taktik imun tubuh untuk menyerang balik penyebab infeksi.
Selama infeksinya belum tuntas, pasti masih demam meski sudah minum obat penurun panas.
Anak disebut demam jika suhu tubuh di atas 38,3 C lebih dari 24 jam. Antisipasinya minum banyak saja, biasanya akan sembuh setelah 72 jam.
Sumeng-sumeng atau suhu antara 37,5-38 C jangan diberi obat demam, kecuali anak menangis kesakitan dan gelisah. Kenapa? Sebab virus tumbuh subur di temperatur rendah.
BACA JUGA: Inilah Bedanya Demam Biasa dengan Demam Berdarah Dengue
Tingginya suhu demam juga tidak bisa dijadikan acuan parah atau tidaknya penyakit. Hanya, kita harus memastikan anak tidak kekurangan cairan atau dehidrasi.
Demikian juga ketika diiringi muntah-muntah. Tidak perlu panik, gejala ini merupakan bagian dari infeksi virus yang biasanya akan diikuti diare.
Meski muntah, tetap berikan minum 10 menit setelah muntah, sedikit-sedikit tapi sering. Anak nanti akan sembuh dengan sendirinya.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR