Demam Berdarah? Jambu Klutuk Neng!

K. Tatik Wardayati

Editor

Demam Berdarah? Jambu Klutuk Neng!
Demam Berdarah? Jambu Klutuk Neng!

Intisari-Online.com – Di saat demam berdarah mewabah, mendadak sontak banyak tukang buah menjajakan jambu biji yang disebut juga jambu klutuk. Semua ini gara-gara informasi dari mulut ke mulut, “Minum jus jambu klutuk, trombositnya kontan naik!”

Di kalangan medis informasi ini masih kontroversial karena belum ada hasil penelitiannya. Namun, berhubung kepercayaan di kalangan masyarakat begitu besar bahwa jus jambu klutuk berkhasiat membantu pemulihan demam berdarah (lagi pula tidak sedikit yang terselamatkan oleh buah ini), para dokter pun tidak keberatan bila pasiennya selama minum obat dokter, juga minum jus yang lezat ini.

Jambu klutuk yang bernama Latin: Psidium guajava L. bukanlah buah asing di masyarakat Indonesia. Tanaman dari keluarga Myrtaceae yang tinggi 5 – 10 m ini banyak ditanam warga. Kalau menengok nenek moyangnya, tanaman ini berasal dari Brasil, yang kemudian menyebar ke Thailand dan ke negara Asia lainnya seperti Indonesia.

Jenis jambu klutuk ada tiga. Jambu klutuk biasa, buahnya bulat, warna daging buahnya merah, berbiji banyak, rasanya manis, dan beraroma harum. Ada jambu susu alias jambu apel. Bentuknya agak lonjong, daging buahnya putih kekuningan, berbiji sedikit, rasanya kurang manis. Jambu sukun, buahnya besar, tidak berbiji, rasanya hambar dan daging buahnya berwarna putih kekuningan.

Daunnya dikenal sebagai obat

Secara empirik, sejak dahulu masyarakat menggunakan daun jambu klutuk untuk mengobati sakit perut (kembung), diare, menghentikan perdarahan, mengatasi sering buang air kecil. Dari pengalaman ini, para peneliti meneliti kandungan daun ini. Ternyata, mengandung tanin yang bersifat astringent. Pantas ampuh untuk diare. Salah satu industri farmasi di Indonesia lalu memproduksi tablet antidiare yang mengandung ekstrak daun jambu biji.

Menurut Thai Medicinal Plants, daun jambu klutuk tak hanya mengandung tanin tapi juga 50 senyawa kimia lain. Berbagai penelitian menunjukkan daun jambu klutuk memang berkhasiat sebagai antibakteri dan antivirus termasuk virus dengue.

Dr. Drs. Suprapto Maat, Apt. dari Fakultasi Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, pernah melakukan banyak penelitian terhadap daun jambu klutuk. Kalau awalnya dilakukan pada hewan percobaan, sejak tahun 1999 sudah diujicobakan pada pasien di sebuah rumah sakit di Jawa Timur. Hasilnya, kadar trombosit pasien ini meningkat cukup signifikan selama 24 – 48 jam.

Sambil menantikan hasil akhir riset ini, tidak ada salahnya mencoba ramuan daun jambu klutuk. Toh, ekstraknya tak beracun.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Lain lagi dengan buah jambu klutuk. Buah ini kaya betakaroten dan vitamin C. Bayangkan, menjelang masak, kandungan vitamin C-nya enam kali jeruk yang selama ini dikenal kaya vitamin C. Kandungan vitamin C yang tinggi inilah yang meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mempercepat proses penyembuhan.

Gara-gara info yang berkembang, banyak pasien demam berdarah berusaha sebanyak mungkin minum jus jambu klutuk agar trombositnya naik. Ada positifnya sih! Dengan banyak minum jus ini berarti banyak pula jumlah cairan yang masuk ke tubuh. Pada kondisi penderita mengalami kehilangan banyak plasma darah akibat penurunan trombosit, mereka perlu minum banyak cairan agar segera pulih.

Jadi sebenarnya, bukan cuma jus jambu klutuk yang baik untuk penderita demam berdarah, jus buah apa pun asalkan tidak asam akan sangat membantu penyembuhan.

Dalam 100 g jambu klutuk mengandung energi 49 kal, protein 0,9 g, lemak 0,3 g, kalsium 14 mg, fosfor 28 mg, zat besi 1,1 mg, Vitamin A 25 SI, Vit B1 0,02 mg, Vit C 87 mg, dan air 86 g. (Menu Sehat)