Advertorial

Bukan Sekadar Tempat Potong Rambut, Barbershop Ini Juga Disulap Menjadi 'Klinik Kesehatan Mental'

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Entah kenapa, jarang sekali kita melihat pria curhat soal kondisi emosionalnya.

Mereka lebih suka memendam persoalannya sendiri, seorang diri.

Tapi, cara pandang itulah yang disinyalir sebagai penyebab banyaknya laki-laki bunuh diri.

Pada 2014, 74 persen dari sekian banyak korban bunuh diri di Inggris adalah laki-laki.

(Baca juga:Di Wilayah Ini, Turis Dilarang Memotret Pemandangan yang Indah karena Bisa Memicu Depresi Seseorang)

Meski demikian, nyatanya para lelaki itu masih gengsi untuk sekadar berbagi keluh dan kesah.

Curhat sepertinya tidak ada dalam kamus hidup mereka.

Kerena itulah seorang tukang cukur memutuskan untuk mengubah tempat pangkas rambutnya menjadi tempat yang aman di mana para pria bisa berbicara tentang kesehatan dan kondisi mental mereka.

Tom Chapman mendirikan The Lions Barber Collective agar para pria yang sedang potong rambut berbagi cerita tentang kondisi mental mereka.

(Baca juga:Hati-hati, Iri Karena Posting-an Orang Lain di Facebook Bisa Bikin Kesehatan Mental Terganggu)

Melalui tempat pangkas ini, Tom secara profesional melatih para tukang cukur lainnya untuk “mengenali, berbicara, mendengarkan, dan menasihati” para klien.

Meskipun terdengar agak acak, penelitian telah membuktikan bahwa tukang cukur berada dalam posisi yang sangat unik dalam membantu seorang pria berjuang melawan depresi.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Lions Barber Collective dan The Bluebeards Revenge telah mengungkapkan bahwa lebih dari separuh pria Inggris merasa lebih nyaman mendiskusikan masalah mental yang sensitif, sepeti depesi, dengan para tukang cukur rambut daripada dengan dokter.

(Baca juga:Tukang Cukur Ini Memberikan Jasa Gratis Jika Anak-anak Membaca saat Dipotong Rambutnya)

Salah satu klien itu adalah Paul Richards, dari Torquay, yang mengahadapi persoalan depresi berat sebelum akhirnya menemukan salon Tom.

Artikel Terkait