Advertorial

(Foto) Memerah! Akibat Debu dari Gurun Sahara Pulau Kreta di Yunani Ini Terlihat Bagaikan Planet Mars

Moh Habib Asyhad

Editor

Selama berhari-hari Pulau Kreta berubah bagaikan Planet Mars. Kawasan wisata itu diterjang debu dari Gunung Sahara.
Selama berhari-hari Pulau Kreta berubah bagaikan Planet Mars. Kawasan wisata itu diterjang debu dari Gunung Sahara.

Intisari-Online.com – Pulau Kreta adalah sebuah kawasan wisata dan tempat berlibur yang terkenal di Yunani.

Pelabuhan di pulau itu ramai dengan yacht dan kapal-kapal pesiar dari berbagai negara.

Namun, pada Kamis (22/3), kawasan wisata itu berubah bagaikan sebuah gambaran Planet Mars.

Hal itu terjadi karena langit di kawasan Pulau Kreta diselimuti debu berwarna kuning.

Debu terlihat menutupi pelabuhan, kawasan hotel dan peristirahatan, hingga perumahan warga setempat.

(Baca juga:Seorang Ilmuan Mengatakan Bahwa NASA Telah Menyembunyikan Bukti Fosil Alien di Planet Mars)

Fenomena ini disebabkan angin dari utara yang membawa debu dari Gurun Sahara di Afrika.

Selubung debu dari gurun itu membuat kawasan Pulau Creta beralangitkan warna oranye sepanjang hari. Akibatnya, pulau wisata itu terlihat bagaikan dunia lain.

Banyaknya debu dan udara yang sangat kering melanda seluruh Gurun Sahara dari akhir musim semi hingga awal musim gugur. Fenomena ini dikenal sebagai lapisan udara Sahara.

debu-debu beterbangan bergerak di pesisir Afrika setiap tiga atau lima hari selama masa itu.

Lapisan udara Sahara biasanya berlokasi di ketinggian 1,52 km hingga 6 km di atas permukaan Bumi, kemudian menyebar akibat tiupan angin kencang.

Debu biasanya memunculkan konsentrasi tinggi sejumlah bahan, seperti zinc, kromium, dan vanadium. Bahan tersebut dihubungkan dengan masalah kesehatan pada penduduk Yunani.

Dilansir dari situs Mail Online, tahun lalu Inggris juga pernah bernuansakan Mars. Saat itu debu Sahara terbawa melintasi Atlantik dari Topan Ophelia sehingga matahari mengubah langit menjadi berwarna merah.

(Baca juga:Setelah Salju Turun di Gurun Sahara, Kini Salju Juga Turun di Salah Satu Gurun di Arab Saudi)

Badai pada Oktober lalu diduga membawa debu dari Arika Utara dan puing-puing dari kebakaran hutan di Spanyol dan Portugis menyebar hingga ke Inggris.

Langit di seluruh London dan kawasan lain di Inggris tertutup kabut berwarna oranya ketika debu gurun bercampur dengan awan.

Hal itu menyebabkan kawasan berpenduduk di ibukota itu menjadi kontras dengan warna abu-abu yang biasanya menyambut mereka sepanjang tahun.

Pada 2013 juga dilaporkan bahwa debu dari Sahara menyebar hingga ribuan kilometer melewati Atlantik dan menyelimuti negara bagian Texas jadi berawan kelabu.

Sejumlah penduduk Texas saat itu dilaporkn menderita alergi sebagai akibat dari awan debu Afrika ini.

Partikel-partikel kecil memperburuk kondisi jantung dan paru-paru, seperti asma. Karena itu dokter menyarankan penduduk untuk tinggal di dalam rumah hingga awan itu berlalu meskpun berlangsung berhari-hari.

(Baca juga:Inilah Alasan Kenapa Orang-orang Mati Mendadak di Dekat ‘Pintu Gerbang Neraka' Yunani Kuno Ini

Artikel Terkait