Advertorial
Intisari-Online.com - Duduk bersama banyak orang dalam pesawat terbang adalah kondisi yang memungkinkan tertular berbagai penyakit.
Tapi kini, kita tak perlu khawatir lagi.
Berdasarkan laporan Techtimes, riset terbaru telah menemukan bahwa ada satu tempat di pesawat terbang yang lebih menawarkan perlindungan dari berbagai penularan penyakit seperti flu.
Ini menjadi bukti bahwa posisi duduk di pesawat bisa menentukan potensi kita untuk tertular penyakit.
(Baca Juga:Pegawai Maskapai Penerbangan Bocorkan 8 Trik Jitu untuk Dapatkan Tiket dengan Harga Supermurah! Yuk, Dicoba!)
Berdasarkan laporan dari New York Post, para peneliti melaporkan bahwa duduk di kursi dekat jendela bisa mengurangi risiko tertular penyakit selama penerbangan yang di dapat dari orang-orang yang duduk di kursi lorong.
Hal ini juga telah dibutikan berdasarkan riset yang menganalisis perilaku dan pergerakan para penumpang pesawat di kelas ekonomi dari 10 penerbangan antar benua di Amerika.
"Untuk orang yang tidak ingin sakit, duduklah di kursi jendela dan jangan beranjak dari kursi," kata Vicki Stover Hertzberg dari Emory University di Atlanta, selaku pemimpin dalam riset. Para periset menemukan bahwa orang yang duduk di baris yang sama dengan penumpang yang menderita flu, berisiko besar menderita flu usai penerbangan.
Hal ini juga berlaku bagi mereka yang duduk satu baris di depan atau di belakangnya.
Sementara penumpang yang duduk di posisi lainnya, memang tidak sepenuhnya terhindar dari penyakit ini.
Tapi setidaknya, risiko mereka tertular lebih tipis.
Periset menyakini bahwa hanya sedikit yang memahami tentang hal ini, meskipun laporan mengenai penyebaran virus di pesawat terbang telah banyak disampaikan.
(Baca Juga:Rumah Ini Dari Luar Tampak Bobrok, Padahal Dalamnya Bikin Melongo Karena Takjub)
Selama penerbangan, para peneliti memperhatikan bahwa ada pola yang muncul terkait penularan penyakit.
Penumpang yang duduk di kursi lorong penerbangan (alley) lebih mungkin untuk bergerak daripada mereka yang duduk di kursi dekat jendela.
Mereka yang duduk di kursi jendela kurang cenderung bergerak di sekitar penerbangan.
Ini disebabkan karena 57 persen dari mereka tetap berada di kursinya selama penerbangan berlangsung.
Sementara itu, hanya 48 persen penumpang yang duduk di kursi tengah tetap berada di kursinya selama penerbangan, dan hanya 20 persen dari mereka yang duduk di lorong tidak meninggalkan kursinya selama penerbangan.
Alasan mereka yang meninggalkan kursi saat penerbangan biasanya untuk pergi ke kamar mandi atau untuk mengambil sesuatu yang tersimpan di kompartemen atas.
Riset juga menemukan bahwa sebesar 48 persen penumpang melakukan kontak dengan penumpang lain yang berjarak 0,9 meter darinya.
Ketika peneliti mensimulasikan jumlah orang yang bisa terinfeksi saat penerbangan, periset menemukan bahwa satu penumpang yang sakit tidak dapat menginfeksi seluruh penumpang dalam pesawat terbang.
Sayangnya, saat awak pesawat banyak bergerak sepanjang penerbangan, mereka berhubungan dengan orang-orang yang terkena flu dan penumpang lainnya.
Dalam riset tersebut, jumlah total waktu yang dihabiskan anggota awak kontak dengan penumpang adalah 1 menit 149 detik setiap penumpang.
Inilah yang membuat penyebaran infeksi virus terjadi. Menurut penelitian, satu anggota kru yang sakit bisa menginfeksi rata-rata 4,6 penumpang.
Namun, untunglah dalam banyak kasus, anggota awak yang sakit tidak akan bertugas melayani kita.
( Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Tertular Penyakit Saat Penerbangan? Duduklah Dekat Jendela"