Advertorial
Intisari-Online.com- Sebagaimana terlihat mata, pakaian adalah hal yang sangat penting untuk mengidentifikasi identitas seseorang.
Begitu juga sistem gender yang menentukan bagaimana pakaian laki-laki dan pakaian perempuan semestinya.
Cara kita berpakaian juga dibatasi oleh norma, semisal pandangan bahwa biru adalah warna laki-laki dan pink diberuntukkan bagi perempuan.
Sistem patriarki seperti itu juga berlaku di era Victoria.
Baca Juga:10 Foto tentang Cara Mengasuh Bayi di Masa Lalu Ini Sungguh Mengkhawatirkan!
Baca Juga:7 Foto Ini Menjelaskan Mengapa Seorang Ayah Terlalu 'Brutal' untuk Mengasuh Balita!
Namun seperti dilansir The Vintage News, hal itu tidak berlaku bagi anak laki-laki yang masih kecil.
Sebelum menginjak usia 7 tahun, jenis kelamin nampaknya tidak diperhatikan oleh para orang tuanya.
Lebih jauh, pakaian yang dikenakan oleh anak laki-laki dan perempuan hampir sama, tidak bisa dibedakan satu sama lain.
Individu terkenal abad ke-20, termasuk Ernest Hemingway dan Franklin D. Roosevelt pun mengenakan rok putih saat masih kecil.
Praktik ini dianggap aneh dan bersifat feminin, namun sebenarnya dikarenakan suatu alasan pragmatis.
Memakaikan celana dianggap terlalu rumit, sehingga mengenakan gaun dianggap sebagai solusi yang tepat.
Baca Juga:10 Ide Ini Sepele tapi Cerdas, Suatu Saat Mungkin Kita akan Mengunakannya!
Orang tua tidak akan repot-repot untuk mencopot celana putranya hanya untuk mengganti popok.
Melainkan cukup mengangkat rok mereka.
Baru setelah menginjak 7 tahun, anak laki-laki itu akan diperkenankan mengenakan celana untuk pertama kalinya.
Anak laki-laki juga akan mendapatkan potongan rambut untuk pertama kali dalam perayaan yang dikenal sebagai Breeching.