Advertorial
Intisari-Online.com- Sekitar tahun 2018 lalu, seorangsiswi di California diduga telah memanggang abu kremasi kakeknya ke dalam sejumlah kue gula dan memberikannya kepada teman-teman sekelasnya.
Beberapa di antaranya sadar bahwakue itu berisi "jenazah manusia" sebelum mereka memakannya, kata pihak berwenang pada hari Selasa.
Seorang siswidi Da Vinci Charter Academy, sekolah menengah umum,membawa kue ke sekolah pada tanggal 4 Oktober 2018 dan memberikan kue kesetidaknya sembilan siswa, kata Letnan Polisi Davis Paul Doroshov.
Beberapatelah makan kue tanpa mengetahui bahan tambahan dan merasa ngeri, katanya.
Beberapa ada yang mengetahuinya.
"Beberapa siswa tahu sebelumnya dan masih mengkonsumsi kue," kata Doroshov.
Seorang petugas sumber daya sekolah melaporkan bahwa duasiswi perempuan terlibat dalam membawa kue ke sekolah, Doroshov mengatakan.
Hubungan mereka tidak jelas, tetapi gadis-gadis itu bukan saudara kandung dan pria yang meninggal itu adalah kakek salah satu dari mereka, katanya.
Doroshov mengatakan polisi membuka sebuah kasus dan telah mencoba untuk menentukan kode pidana mana yang akan diterapkandalam kasus memanggang sisa-sisa abu manusia menjadi makanan.
Petugas menganggap bagian hukum pidana California tentang pembuangan sisa-sisa manusia dengan cara yang tidak tepat, tetapi gangguan publik mungkin lebih tepat, katanya.
Pihak berwenang bekerja sama dengan sekolah untuk menentukan cara terbaik untuk menindaklanjuti, katanya.
Para siswa telah bekerja sama dengan pihak penyelidik, kata Doroshov.
Andy Knox, seorang siswa di sekolah, mengatakan kepada KCRA-TV bahwa dia baru saja akan masuk ke kelas ketika seorang gadis di kelas tiba-tiba menawarkannya kue.
Ketikagadis itumengatakan kepadanya ada bahan khusus, dia berasumsi itu ganja.
Andy mengatakan bahwa kue itu rasanya tidak biasa.
"Jika Anda pernah makan pasir ketika masih kecil, Anda tahu, Anda dapat merasakannya di antara gigi Anda," katanya.
Dia mengatakan bahwa kue itu berisi "abu-abu kecil".
Pimpinan Akademi Da Vinci Charter Tyler Millsap mengatakan dalam sebuah surat kepada para orang tua bahwa masalah yang sedang terjadi saat ini akan ditangani dengan tepat dan dengan cara yang paling bermartabat bagi semua siswa dan keluarga yang terlibat.
Millsap mengatakan dirinya menyesalkan bahwa cerita "telah diambil oleh media" dan mengatakan bahwa tidak ada risiko kesehatan bagi siswa.
"Saya dapat mengatakan bahwa mereka yang terlibat menyesal dan ini sekarang menjadi masalah keluarga pribadi dan kami ingin menghormati privasi keluarga yang terlibat."
(Adrie P. Saputra)