Intisari-Online.com - Seperti diketahui bersama, makam Lina Jubaedah, mantan istri komedian Sule, dibongkar oleh polisi.
Tujuan pembongkaran itu adalah guna melakukan otopsi.
Dalam proses otopsi yang memakan waktu 4 jam tersebut, dilakukan oleh tim dokter forensik dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Polrestabes Bandung, dan Polda Jabar.
Polisi mengatakan, pihaknya mengambil sampel dari tubuh Lina.
Kemudian, Puslabfor Mabes Polri bakal mengambil sampel dan memeriksa apakah ada racun atau zat yang mengandung racun di dalam tubuh Lina.
Itulah yang dinamakan sampel racun.
Saat otopsi, Dokter Forensik Sartika Asih telah mengambil sampel racun dalam tubuh jenazah Lina Jubaedah untuk kepentingan prosedur forensik yang bernama Toksikologi.
Pentingnya toksikologi dalam otopsi
Lalu apakah toksikologi yang bertugas menyimpulkan sampel racun ini?
Dokter spesialis Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Berlian Isnia Fitrasanti menjelaskan bahwa Toksikologi ini merupakan ilmu tentang racun.
"Toksikologi itu ilmu tentang racun, semua tentang racun ya ilmunya toksikologi."
"Cara pemeriksaan, cara deteksi, cara racun bekerja dalam tubuh, ya itu masuk dalam toksikologi," kata Isnia saat dihubungi Jumat (10/1/2020).
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR