Advertorial
Intisari-Online.com -Selain tertutup, Korea Utara juga dikenal memiliki berbagai aturan yang dinilai tak biasa oleh masyarakat dunia.
Salah satunya adalah kewajiban untuk memajang lukisan pemimpin masa lalu di Korea Utara, Kim Jong Il dan Kim Il Sung.
Mereka adalah ayah dan kakek dari Kim Jong Un.
Melansir dari The Sun, setiap rumah bahkan akan dicek, apakah mereka benar-benar memajang lukisan tersebut atau tidak.
Apabila lukisan tersebut tak dirawat dengan baik, maka pemilik rumah akan dianggap melakukan kejahatan.
Kini, seorang ibu dari dua anak dipenjara karena tak menyelamatkan lukisan yang ada di rumahnya saat kebakaran terjadi.
Dikabarkan sebelumnya, sebuah rumah yang dihuni oleh dua keluarga di Kabupaten Onsong, Provinsi Hamgyong Utara, dekat dengan perbatasan China, mengalami kebakaran.
Tentu saja para penghuni rumah itu memilih untuk menyelamatkan nyawa anak-anaknya terlebih dahulu dari lalapan si jago merah.
Alih-alih menyelamatkan lukisan dari keluarga Kim Jong Un.
Hingga akhirnya lukisan itu ikut terbakar bersama tempat tinggal mereka.
Kini, si ibu sedang diselidiki oleh Kementerian Keamanan Negara, kata sumber setempat pada surat kabar Korea Selatan Daily NK.
Bahkan dikabarkan pula bahwa ia tak dapat mengobati luka bakar yang didapatnya dari insiden tersebut.
Apalagi melihat dan merawat anak-anaknya yang dilarikan ke rumah sakit.
Tetangga tak berani membantu
Para tetangga yang melihat insiden tersebut tak mau membantu keluarga yang malang tersebut.
Sebab mereka takut akan ikut terlibat dalam kejahatan politik dan memilih untuk menjauh.
"Sang ibu bisa fokus untuk merawat anak-anaknya setelah pihak berwenang mengakhiri penyelidikannya," ujar sumber tersebut.
Warga Korea Utara yang menyelamakan lukisan keluarga Kim dari banjir dan kebakaran biasanya akan mendapat pujian sebagai pahlawan.
Apalagi bila mereka sampai rela kehilangan nyawanya saat menyelamatkan lukisan tersebut.
Jun Yoo Sung, yang melarikan diri dari negara itu pada 2005, mengenang kejadian serupa dalam sebuah wawancara di tahun 2015.
"Ketika sebuah rumah terbakar, beberapa anak ditemukan telah terbakar hingga meninggal dunia sambil memegang foto itu," katanya.
"Tentu saja, insiden seperti itu digunakan sebagai alat propaganda oleh Korea Utara."
Han Hyong Gyong (14) tenggelam ketika berusaha menyelamatkan potret keluarga Kim setelah banjir bandang menerjang rumahnya di Kabupaten Sinhung, Hamkyong Selatan pada 2012 silam.
Gadis itu kemudian dianugerahi Penghargaan Kehormatan Pemuda Kim Jong Il dan nama sekolahnya diubah sebagai kenangan darinya.
Seorang pahlawan baru-baru ini muncul di sebuah insiden kebakaran di Kabupaten Onsong.
Seorang petani muda diberi pujian karena berhasil menyelamatkan potret keluarga Kim milik orang lain.
Walaupun baru-baru ini ia sedang menjalani hukuman karena kasus kekerasan.
Selain itu, ada pula ketentuan bagaimana menggantung potret tersebut.
Benda itu harus digantung di dinding paling menonjol di ruang tamu.
Foto jug aharus digantung di tempat yang tinggi, sehingga tidak ada yang bisa berdiri lebih tinggi dari foto tersebut.
Kebersihan foto juga harus selalu dijaga.
Bila ada lapisan debu yang menempel, maka keluarga pemilik foto akan diberi hukuman tergantung lapisan debu yang menempel.
Foto-foto mantan pemimpin Korea Utara tersebut juga terpampang nyata di tempat-tempat umum termasuk sekolah, stasiun kereta api, dan kereta bawah tanah.
Dwi Nur Mashitoh
Artikel ini pernah tayang di Sosok.id dengan judul "Pilih Selamatkan Anaknya daripada Foto Ayah dan Kakek Kim Jong Un dari Kebakaran, Ibu Ini Langsung Dikirim ke Penjara, Begini Ribetnya Aturan di Korea Utara"