Pertama-tama yang dilakukan Hitarth adalah mencari tempat tinggal.
Dia berhasil mendapatkan tempat kost atau lebih tepatnya rumah singgah murah yang sewanya hanya 100 rupe atau sekitar Rp21 ribu per bulan.
"Tapi satu ruangan dihuni 17 orang," kata Hitarth.
Setelah mendapat rumah untuk berteduh Hitarth berjuang keras mendapatkan pekerjaan.
Tiga hari kemudian dia diterima di sebuah perusahaan makanan internasional dengan gaji 4000 rupee (sekitar Rp841 ribu).
Namun Hitarth hanya sanggup bekerja 5 hari sebelum akhirnya resign.
Hitarth bergonta-ganti pekerjaan.
Dia mengaku beruntung pernah menjadi sebuah tenaga marketing yang digaji 1500 rupee seminggu.
Hitartth ganti 4 pekeraan dalam sebualan dan berhasil mengumpulkan uang 5000 rupee atau sekitar Rp1 juta rupiah.
Jumlah yang sebenarnya sangat kecil dibandingkan uang saku sekolahnya dulu, namun jauh lebih bernilai di mata Hitarth sekarang.
Sekitar dua bulan Hitarth mesti melakoni hidup seperti itu.
Baca Juga: Pria Ukraina Ini Ungkap 10 Alasan Mengapa Banyak Pria Bule Suka Wanita Indonesia
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR