Advertorial
Intisari-online.com - Siapapun tentu menginginkan anggota tubuhnya utuh dan normal seperti manusia lainnya.
Sama halnya dengan seorang pria asal Kanada ini yang sangat mencintai anggota tubuhnya sehingga ketika diamputasi dia membawanya pulang.
Mengutip Bastille Post pada Senin (6/1/20), seorang pria bernama Mark Holmgren (37) kehilangan tangannya karena cedera pleksus brachialis tahun 1991.
Namun, dia tidak ingin tangannya diamputasi jadi dia melakukan segala cara supaya tangannya kembali normal.
Ia mengonsumsi beragam obat-obatan dan berharap suatu hari tangannya bisa dipulihkan oleh teknologi medis.
Jadi selama 20 tahun dia menolak untuk melakukan amputasi.
Namun situasinya mulai berubah, pada April 2019, Mark akhirnya memutuskan untuk melakukan amputasi karena situasinya darurat.
Dia pergi ke rumah sakit dan meminta dokter memotong lengannya.
Meski tanganya telah terpotong Mark kembali lagi kepada dokter itu dan meminta lengannya untuk di bawa pulang.
Jadi setelah operasi dia menemui dokter dan meminta lengannya.
Selesai melakukan operasi Mark pulang, dengan menenteng bungkusan plastik hitam yang tak lain adalah potongan tangannya.
Sampi dirumah, untuk menjaga lengannya tetap awet dia menyimpannya di lemari es selama satu bulan.
Kemudian, dia memiliki rencana gila dengan potongan tangannya tersebut.
Mula-mula Mark menghubungi banyak orang bahwa dia memiliki potongan tangannya.
Rupanya dia ingin mengawetkannya dan menjadikannya spesimen seperti, hewan-hewan yang dikeringkan.
Dia menghubungi banyak pengembang spesimen hewan lokal, tetapi sebagaian besar mereka menolak karena belum pernah membuat spesimen tubuh manusia.
Namun, akhirnya ada pengembang yang bersedia membantu Mark.
Jadi, Mark memberikan lengannya setelah itu proyek gila membuat spesimen tangan manusia dilakukan.
Pertama dilakukan pengupasan untuk membersihkan daging di lengannya yang patah dengan seratus serangga.
Setelah beberapa minggu yang tersisa hanya tulang, kemudian dibersihkan dan diampelas, hingga akhirnya spesimen tulang milik Mark berhasil diselesaikan sebelum Natal.
Saat natal dia menunjukkannya kepada keluarganya, saat makan malam.
Keluarga yang melihatnya bereaksi berbeda-beda, ada yang ngilu dan ada pula yang ingin menyentuhnya.
Menurut Mark, dia mengaku cukup puas dengan spesimen tangannya, dia berencana membawanya kemana-mana untuk menakut-nakuti teman dan keluarganya.