Advertorial
Intisari-online.com - Kelompok geng narkoba di Meksiko memang selalu meresahkan dan membuat pemerintah Meksiko ketar-ketir dengan aksinya.
Terbaru, diberitakan oleh Daily Mirror, pada Rabu (1/1/20) geng narkoba di Meksiko kembali berulah.
Menariknya, mereka berulah di dalam penjara di Cieneguillas, hingga terjadilah pertumpahan darah.
Menurut laporan, kisahnya berawal ketika pertandingan sepak bola pada malam tahun baru terjadi antar tahanan dari dua kartel narkoba.
Keduanya melakukan pertandingan untuk perayaan tahun baru.
Namun, dari pertandingan itu justru kekerasan pecah dalam pertandingan antara orang-orang Teluk dan kartel Zetas, lapor pihak berwenang.
Awal dari insiden kekerasan itu adalah dari satu tekel keras yang menyebabkan kemarahan meledak.
Pertandingan dimainkan di sebuah lapangan di dalam penjara di kota Cieneguillas, dengan keluarga termasuk anak-anak menonton untuk apa yang dimaksudkan sebagai pertemuan yang meriah.
Sayangnya pertadingan itu berubah ricuhdengan cepat turun dengan tahanan mengambil senjata, termasuk senapan mesin.
Polisi dan penjaga ikut serta menjadi korban para tahanan.
Beberapa petugas dan penduduk terbunuh, dalam pertempuran sengit itu.
Kekerasan ini menyebabkan kru polisi tambahan dari negara bagian di Zecatecas dan tentara datang untuk membantu ketertiban.
Juga dilaporkan bahwa banyak narapidana mencoba melarikan diri namun berhasil digagalkan.
Kekerasan itu menyebabkan 15 orang tewas dan satu orang meninggal di rumah sakit karena luka-luka mereka.
Lebih dari 20 ambulans datang dan pergi membawa korban terluka ke rumah sakit.
Kartel Zetas sendiri dibentuk sekitar sembilan tahun lalu ketika mereka terpisah dari kartel Teluk dan menjadi sangingannya langsung.
Pertempuran pada Selasa (31/12/19) menyusul penyisiran oleh staf penjara di penjara yang melihat senjata dan obat-obatan disita oleh pihak berwenang.
Empat senjata telah disita sejak serangan itu, bersama senjata lain termasuk 20 pisau.
Meksiko telah menjadi lokasi dengan tingkat kekerasan tertinggi tahun 2019, akibat perang narkoba.
Penangkapan raja narkoba El Chapo telah menyebabkan pertempuran semakin sengit dan didominasi oleh Kartel Sinaloa untuk mempertahankan basis kekuatan mereka.
Sebelum ini, insiden berdarah itu terjadi di sebuah kota kecil Villa Union Meksiko, dekat dengan perbatasan AS pada awal Desember 2019.
Baku tembak itu terjadi selama ketegangan yang terus meningkat atas geng-geng, dan kekerasan pada publik.
Akibatnya, pemerintah negara bagian terlibat bentrokan dengan orang-orang bersenjata itu.
Insiden itu menyebabkan bagian luar kantor polisi itu dipenuhi dengan berondongan peluru oleh tembakan kelompok bersenjata itu, dan 4 polisi meninggal akibat insiden itu.