Advertorial
Intisari-online.com - Sementara semua orang akan berakhir dengan permusuhan ketika memutuskan hubungan.
Misalnya sepasang suami istri yang bercerai biasanya akan membenci satu sama lain.
Namun, kisah berikut ini mungkin berbeda dari biasanya dan tentu akan membuat kita semua terenyuh dengan apa yang dilakukan wanita ini.
Menurut World of Buzz pada Kamis (26/12/19) Jia, seorang wanita dari Shandong, Tiongkok mengalami hal menyedihkan dalam hidupnya.
Suaminya mengalami kecelakaan, dan hal itu membuatnya lumpuh hingga tak bisa melakukan apapun.
Bahkan kondisi suami Jia sudah berlangsung selama 20 tahun.
Kecelakaan itu telah mengubah segalanya, hidup dan rumah tangganya.
Suaminya tak bisa melakukan apapun sejak jatuh sakit, dan membuatnya hidup dalam kondisi miskin.
Jia masih bertahan dan terus merawat suami dan anak-anaknya.
Tetapi karena merawat suaminya menjadi pekerjaan penuh-waktu, dia tidak bisa pergi mencari pekerjaan atau mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya.
Pada saat itulah sang istri terpaksa harus menceraikan suaminya dan mencari suami lagi.
Tapi itu bukanlah akhir kisahnya.
Karena tujuan Jia menikah lagi ternyata sungguh mulia dan membuat siapa saja akan terharu dengan tindaknnya.
Siapa sangka, Jia memilih menikah lagi supaya bisa merawat suami yang lumpuh.
Seperti diketahui, mantan suami Jia itu hidup dalam keadaan vegetatif dan menderita kerusakan otak parah, lapor China Press.
Sementara, keluarga mantan suaminya menyatakan pengertian dan dukungan mereka.
Jia sendiri tidak berpikir bisa menemukan pria yang cukup baik untuk memahami situasi ini apalagi mau menikah dengannya.
Tetapi dengan bantuan tetangga, Jia diperkenalkan pada seorang pria yang mau membantunya.
Dia tidak hanya menyatakan kesediaannya untuk menemaninya dan berbagi beban merawat mantan suaminya, dia juga setuju untuk mendukung secara finansial keluarga miskin mereka.
Meskipun demikian, Jia masih merasa itu adalah tanggung jawab utamanya untuk merawat mantan suaminya.
Perlu diketahui suami Jia mengalami kondisi vegetatif, yang artinya dia tidak memiliki kesadaran.
Meski demikian orang dengan kondisi vegetatif biasanya jantungnya berdenyut, masih bernapas tapi tidak bisa melakukan kontak.
Dengan kata lain, orang yang mengalami kondisi ini harus terus dirawat secara penuh dan sangat mustahil untuk ditinggalkan.
Semua aktivitas kebutuhan hidup setiap hari dilakukan oleh orang lain, misalnya terkait makan, mandi dan kebersihan tubuh, menggerakkan tubuh, dan lain-lain.