Advertorial
Intisari-online.com -Pada 9 Desember 2019 terjadi bencana alam berupa gunung meletus.
Terjadi di Selandia Baru, yaitu di Pulau Putih, situs gunung api paling aktif di Negara tersebut, 18 orang meninggal.
Salah satunya adalah Jesse Langford (19) yang mengalami luka parah akibat kejadian tersebut.
Jesse mendapat luka bakar sebanyak 90% yang menutup tubuhnya.
Dia pun dilarikan ke rumah sakit dan mengalami koma.
Namun secara mengejutkan, dia pulih dan terbangun dari kondisi komanya,
Jesse dan keluarganya mengambil 12 hari pelayaran Liburan di Laut untuk merayakan ulang tahun ayahnya ke -51.
Namun 12000 kaki erupsi gunung api yang terdiri dari asap dan batu telah lepas ke udara, menggagalkan rencana mereka.
Saat ia terbangun, Jesse mencari keluarganya, Ayah Anthony, Ibu Kristine, dan adik perempuannya Winona.
Namun Jesse harus mendengar kabar buruk.
Setelah dia terbangun, dia diberitahu jika seluruh keluarganya telah meninggal.
Ayah ibunya terbunuh pada pukul 2 siang.
Winona sendiri dikabarkan tubuhnya terombang-ambing di laut dekat dengan pulau tersebut.
Keluarga Jesse sendiri sebelumnya mengalami hal berat saat ibu Kristine, Carol, meninggal awal tahun ini.
Erupsi itu sendiri telah membunuh 16 orang dan mencederai 26 orang.
Pertanyaannya adalah mengapa bisa mereka berada dekat dengan gunung api tersebut.
Selama tur, ternyata mereka diberikan masker sehingga mereka tetap dapat berada di dekat gunung berapi tersebut.