Advertorial
Intisari-Online.com - Orang-orang yang telah kecanduan pada game online sering mengabaikan segala sesuatu di sekitarnya.
Mereka lupa waktu karena terlalu asyik bermain, bahkan sampai lupa untuk istirahat, makan dan minum.
Tak jarang banyak kasus orang yang kecanduan game menyebabkan cacat bahkan hingga kematian.
Hal ini terjadi entah karena radiasi dari ponsel tersebut atau karena mengalami kelelahan atau dehidrasi karena game menyebabkan mereka lupa tidak beristiharat atau makan dan minum.
Rupanya sisi negatifterlalu asyik maingame juga dialami oleh pria berikut, bahkan mengakibatkan dirinya meregang nyawa.
Baru-baru ini, seorang pria berusia 20 tahun meninggal setelah secara tidak sengaja minum cairan yang dikiranya air minum.
Menurut Oriental Daily, pemuda itu, yang bernama Saurabh Yadav, dilaporkan bepergian dengan temannya, Santosh Sharma, dengan kereta ekspres dari Madhya Pradesh ke Agra, India.
Untuk menghabiskan waktu dalam perjalanan, pria itu mengeluarkan ponselnya dan mulai bermain PUBG.
Tiba-tiba ia pun menjadi haus.
Dengan matanya masih fokus ke layar ponsel, tangan Yadav meraih ke dalam tas Sharma.
Ia pun mengeluarkan sekaleng cairan yang dikiranya air minum.
Dia membuka kaleng itu tanpa melihat label dan meminum zat yang tidak dikenal itu.
Saat meminumnya, dia berpikir bahwa itu adalah air atau minuman yang beraroma.
Segera setelah itu, Yadav mulai merasa seolah-olah organ-organnya terbakar dan dengan cepat melihat "air" yang baru saja ia minum.
Dia terkejut menemukan bahwa kaleng itu sebenarnya diisi dengan deterjen pembersih!
Panik, Sharma dan teman-temannya memanggil bantuan tetapi kereta bergerak dengan kecepatan penuh.
Mereka diberitahu bahwa kereta yang bergerak hanya akan berhenti di tujuan yang direncanakan.
Sayangnya, pada saat mereka mencapai Agra, Yadav telah meninggal karena keracunan.
Ketika ditanya oleh pihak berwenang tentang mengapa ia membawa deterjen pembersih bersamanya, Sharma mengungkapkan bahwa ia adalah seorang tukang perhiasan.
Ia membutuhkan bahan untuk membersihkan perak secara teratur.
Namun, keluarga Yadav masih percaya bahwa temannya sengaja membiarkan putra mereka menelan cairan itu, sepenuhnya tahu bahwa itu akan meracuni dirinya.