Advertorial
Intisari-Online.com -Dalam sebuah rekaman yang horor, 300 burung secara misterius jatuh dari langit, membuat mereka berserakan di sebuah jalan di Wales Utara.
Kawanan burung yang mati ditemukan di Anglesey oleh Hannah Stevens, yang telah melihat kawanan itu terbang di sekitar tempat yang dilaluinya hari itu, melansir Unilad, Rabu (11/12/2019).
Hannah mengatakan dia awalnya melihatburung-burung itu terbang di atas sebelum mendarat dan tampak memakan sesuatu di jalan.
Satu jam kemudian, dia kembali melewati jalan itu dan menemukan kawanan besar burung jalak mati.
Hal itu tentu membuatnya bingungdan bertanya apa yang terjadi pada makhluk berbulu itu.
Setelah memberi tahu pasangannya, Dafydd Edwards, dia memutuskan untuk pergi melihatnya sendiri dan memfilmkan burung-burung yang mati itu.
Edwards berkata:
"Saya menghitung 150 tadi malam tapi saya menyerah karena hanya ada ratusan dari mereka yang berserakan di mana-mana. Seolah-olah mereka baru saja jatuh mati dari langit.
"Pasangan saya (Hannah) melihatnya ketika dia dalam perjalanan ke dokter kemarin sore.
Baca Juga: Perlu Dukungan Orang di Sekitarnya, Ini Gejala HIV pada Anak-anak, Salah Satunya Sering Sakit
"Dia berkata dia melihat ratusan dari mereka (kawanan burung) terbang dan berpikir itu tampak luar biasa, tetapi dalam perjalanan kembali sekitar satu jam kemudian mereka semua mati di jalan.
"Saya tidak percaya dia (Hannah), jadi saya pergi untuk melihat sendiri. Ini sangat aneh.
"Masih ada beberapa yang hidup (hinggap) di pagar hari ini, tetapi semuanya tidak dapat dijelaskan saat ini."
Edwards telah menghubungi North Wales Rural Crime Team (Tim Kejahatan Pedesaan Wales Utara) dan Animal and Plant Health Agency (Badan Kesehatan Hewan dan Tanaman) dengan harapan bahwa mereka dapat menjelaskan bagaimana burung-burung itu mati.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 5 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Setiap Hari, Termasuk Susu
Sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi bahkan jumlah burung yang jatuh dari langit mencapai lebih dari 11.000.
Lebih dari 11.000 unggas telah mati dan jatuh dari langit setelah hujan es mendatangkan malapetaka ke seluruh negara bagian Montana, AS, awal pekan ini.
Ahli biologi margasatwa yang bekerja di bagian timur negara itu mengumpulkan “bebek mati dan burung pantai dengan sayap patah, tengkorak hancur, kerusakan internal, dan cedera lainnya secara konsisten karena trauma benda tumpul.
Gambar yang diposting oleh agensi menunjukkan garis pantai di sepanjang Area Pengelolaan Satwa Liar Danau Besar yang dipenuhi dengan berbagai spesies burung.
Sementara pejabat kehidupan liar melaporkan ribuan unggas air dan burung lahan basah yang terluka di dalam dan sekitar danau.
DilansirIFLScience, Sabtu (17/8/2019), hampir sepertiga burung kemungkinan besar terbunuh atau terluka selama badai akhir musim panas, yang anginnya mencapai hingga 112 kilometer per jam.
Ahli biologi margasatwa FWP Justin Paugh mengatakan bahwa dari burung yang hidup diamati di danau, 5 persennya merupakan bebek dan hingga 40 persen pelikan dan burung kormoran.
Mereka juga menunjukkan tanda-tanda cidera dan gangguan gerak seperti sayap patah.
Area Pengelolaan Satwa Liar Danau Besar adalah area lahan basah dan danau musiman yang menyediakan area bersarang bagi puluhan spesies burung pantai dan unggas yang bermigrasi.
Termasuk bebek, angsa, burung kormoran, pelikan, dan burung camar.
Secara keseluruhan, Paugh melaporkan bahwa hingga 13.000 unggas air dan burung pantai terkena dampak kematian hujan es.
Dari mereka yang masih hidup, sejumlah burung tidak mungkin selamat dari cedera.
Sejumlah besar bangkai busuk membuat pejabat satwa liar khawatir tentang potensi penyebaran penyakit.
Hal itu juga dikhawatirkan akan menghancurkan populasi burung lokal.
Botulisme burung, misalnya, adalah racun serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan perilaku yang tidak biasa yang secara historis bertanggung jawab atas kematian burung secara luas.
"Pada catatan positif," kata ahli biologi margasatwa dalam sebuah catatan.
"Danau itu masih dipenuhi unggas air yang hidup dan sehat. Kehidupan akan terus berjalan."
Pejabat FWP juga mengatakan bahwa mereka akan terus memantau situasi.
Tahun lalu, negara bagian Idaho, yang sama, kehilangan lebih dari 100 angsa akibat badai musim semi yang parah yang membawa hujan es seukuran bola golf, angin kencang, dan guntur serta kilat yang intens.