Advertorial

Peringatan bagi Orang Tua, Makan 6 Makanan dan Minuman Ini Ternyata bisa Membuat Anak Jadi Bodoh, Otaknya Akan Melambat Berkembang

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Sejumlah ahli mengatakan 80 persen bagian otak manusia terbentuk dan berkembang pada 3 tahun pertama kehidupannya.
Sejumlah ahli mengatakan 80 persen bagian otak manusia terbentuk dan berkembang pada 3 tahun pertama kehidupannya.

Intisari-online.com - Penelitian memang pernah menyebutkan bahwa kecerdasan anak diturunkan dari orangtuanya, khususnya dari ibu.

Namun, bukan berarti apa yang sudah diturunkan tersebut tidak terpengaruh oleh faktor lain yang berasal dari luar.

Sebab, faktanya, kecerdasan anak dapat bertambah, atau justru berkurang.

Misalnya, faktor lingkungan tempat dia dibesarkan, dan makanan serta minuman.

Baca Juga: Setiap Anak itu Berbeda dan Unik, Ini 8 Jenis Kecerdasan yang Dimiliki Tiap Anak, Jangan Lagi Samakan Mereka!

Nutrisi dalam makanan memang memiliki peran penting dalam perkembangan otak anak.

Terlebih untuk anak yang berusia 0 sampai 3 tahun.

Sejumlah ahli mengatakan 80 persen bagian otak manusia terbentuk dan berkembang pada 3 tahun pertama kehidupannya.

Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati saat memberikan makanan untuk anak.

Baca Juga: Salah Satu Tanda Anda Miliki Kecerdasan Tinggi, Apakah Anda Seorang Pelupa?

Alasannya tidak lain karena ada beberapa makanan yang cukup berbahaya, juga dapat menggangu kecerdasan anak.

Nah ini dia, 6 makanan berbahaya yang disiniyalir dapat membuat anak bodoh.

Soda dan minuman kemasan lainnya

Minum soda di siang hari memang menyegarkan.

Tapi hati-hati, selain merusak gigi dan menyebabkan obesitas, soda juga dapat mengandung gula yang dapat merusak otak anak.

Hal ini pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University Southern of California.

Penelitian tersebut menemukan adanya hubungan antara soda dan kemampuan fungsi otak.

Dimana soda yang dikonsumsi anak-anak dapat mempengaruhi otak dalam mengingat dan memproses informasi saat dewasa.

Baca Juga: Pantas Kini Harganya Selangit, Ceplukan Ternyata Punya Khasiat Sembuhkan Berbagai Penyakit Berbahaya Ini, Begini Cara Mengolahnya Menjadi Obat

Tak hanya soda. Hal ini juga berlaku untuk minuman kemasan lainnya seperti jus buah.

Anda harus tetap mewaspadai jus buah dalam kemasan, karena buah yang digunakan bukanlah buah asli melainkan perisa dengan kadar gula yang tinggi.

Daging olahan

Daging memang salah satu sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Namun hal itu hanya ditemukan di daging asli. Bukan daging olahan.

Daging olahan seperti sosis dan nugget mengandung protein buatan.

Bahkan dalam proses pembuatannya tak jarang yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan campurannya.

Oleh karena itu, jika anak terlalu sering memakan daging olahan tersebut, mau tak mau bahan kimia tersebut akan menumpuk di dalam tubuh.

Baca Juga: Ingin Kulit Tetap Terlihat Muda di Usia 40-an? Bisa Kok dengan Rutin Lakukan Perawatan Sederhana Berikut

Akibatnya, sistem saraf tergangu dan anak sulit mengingat dan mengelola sesuatu.

Jadi, sebaiknya hindari pemberian makanan olahan kepada anak.

Terlebih jika itu untuk bekal sehari-hari anak saat pergi ke sekolah.

Teh dan Kopi

Teh dan kopi memiliki kandungan kafein yang dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia. Tak terkecuali jika dikonsumsi anak-anak.

Padahal bagi seorang anak, tidur merupakan sesuatu yang penting.

Dimana masa tumbuh kembangnya terjadi saat dia tidur.

Selain itu, kafein juga menyerap zat besi yang diperlukan untuk mengirim oksigen ke otak sehingga perkembangan otak anak akan terganggu.

Sebaiknya Anda jauhkan kedua jenis minuman ini untuk anak.

Permen dan makanan manis lainnya

Sudah menjadi rahasia umum jika permen memiliki dampak buruk bagi anak.

Selain dapat memiliki dampak buruk bagi kesehatan gigi anak, permen dan makanan manis lainnya dapat menyebabkan obesitas pada anak, jika dikonsumsi secara berlebihan.

Tak hanya itu, gula dalam permen dan makanan manis lainnya juga dapat merusak otak anak.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh UCLA menyatakan bahwa kelebihan fruktosa dapat mempengaruhi kemampuan insulin untuk menggunakan gula dalam memproses pikiran dan perasaan.

Jika anak mengonsumsi gula secara berlebihan, insulin tidak akan bisa mengelola gula yang masuk dan kinerja otak pun akan menjadi lambat.

Fast food atau makanan cepat saji

Anak-anak biasanya sangat menyukai fast food atau makanan cepat saji karena rasanya yang enak dan tampilannya menggoda.

Baca Juga: Rasa Sayangnya Sangat Besar, Gadis Ini Rela Memeluk Anjingnya Semalaman Sembari Menangis Sebelum Meninggalkannya, Sedih

Tapi seenak apapun makanan cepat saji tidak memiliki nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Padahal saat masa pertumbuhan anak-anak sangat membutuhkan gizi yang cukup.

Bila dia sering makan makanan cepat saji maka kebutuhhan gizinya tak terpenuhi dan otaknya tak berkembang.

Oleh karena itu sebaiknya Anda hindari makanan jenis ini.

Beberapa makanan cepat saji mengandung pengawet dan garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan lainnya.

Jika mengonsumsi makanan jenis ini secara rutin, akibatnya bisa fatal pada tubuh.

Misalnya seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, hingga serangan jantung.

Makanan instan

Makanan instan yang enak dan cepat dibuat memang sangat membantu dalam beberapa kesempatan.

Misalnya saat Anda sedang sibuk atau malas memasak.

Tak jarang Anda pun memberikan anak makanan instan seperti mie atau makanan kaleng.

Namun makanan-makanan ini mengandung banyak pengawet. Karenanya dapat disimpan dalam waktu lama.

Makanan-makanan ini pun tidak memiliki nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Justru, makanan-makanan ini mengandung bahan kimia yang dapat menumpuk di dalam tubuh, dan mengakibatkan gejala demensia atau kemunduran fungsi otak pada anak.

Bagaimana? Jika sayang anak dan ingin memiliki anak yang cerdas juga pintar, maka Anda harus menghindari makanan-makan di atas diberikan kepada anak. (Fadhila Auliya Widiaputri)

Artikel ini sudah tayang di Nakita.Id dengan judul "Ini Dia 6 Makanan yang Harus Dijauhkan dari Anak, Bisa Membuat Bodoh!".

Artikel Terkait