Advertorial
Intisari-Online.com - Arkeologi selalu penuh kejutan.
Ketika penggalian dimulai, tim tidak pernah tahu ada artefak apa yang akan ditemukan.
Namun perlu diketahui, di distrik Xinjian, Nanchang , di Provinsi Jiangxi , Cina timur , para arkeolog telah menemukan salah satu penemuan paling penting.
Pada 24 Maret 2011, tim mengunjungi "lubang" yang digali secara bertahap.
Dibutuhkan bertahun-tahun untuk sepenuhnya menggali set makam ini, yang dibangun di atas lahan seluas 3700 meter persegi.
Makam ini juga memiliki tembok yang berukuran hingga 900 meter.
Meskipun tim dengan cepat menyimpulkan bahwa sebagian dari makam telah dijarah kapan-kapan dalam sejarah kuno, kira-kira sekitar periode Lima Dinasti Tiongkok (907-960 M), jumlah harta yang ditemukan sangat mencengangkan.
Situs ini merupakan makam kerajaan yang paling terpelihara dari zaman Dinasti Han.
Di antara 20.000 barang-barang yang digali, ada barang-barang emas, tembaga, batu giok, amber , dan perunggu.
Baca Juga: Sering Diperdebatkan, Sebenarnya Siapa Firaun yang Ditenggelamkan di Laut Merah oleh Nabi Musa?
Dan setiap barang dibuat dengan luar biasa, yakni dengan pengerjaan terbaik serta detail luar biasa.
Kompleksitas dan kemewahannya sangat kompleks.
Dari liontin emas yang rumit, angka-angka, dan barang-barang dekoratif, hingga barang-barang dari batu giok dan kapal perunggu, hingga pedang dan cermin, patung-patung damar yang memesona, lonceng perunggu dan tentara terakota, segel dan tulisan kerajaan, dan papan catur serta peralatan dapur.
Beberapa penemuan penting juga ditemukan di sini.
Salah satu contohnya adalah cermin perunggu besar dengan lukisan rumit di punggungnya yang menampilkan Konfusius , filsuf terkenal.
Marquis Haihun
Segera dikonfirmasikan bahwa kompleks makam di Xinjian adalah milik tokoh sejarah terkenal dari periode Dinasti Han (~ 202 SM - 220 M) - Marquis of Haihun, Liu He. Haihun adalah daerah kuno yang sesuai dengan lokasi Xinjian modern.
Liu He adalah salah satu karakter unik dari sejarah Dinasti Han dan Cina kuno.
Seorang cucu dari Liu Che, Kaisar Wu dari Han, Kaisar ketujuh dan yang paling lama memerintah dari Dinasti Han, dan selir kesayangannya Li Furen, Liu He mewarisi gelar Raja Changyi.
Mungkin saja dia mewarisi gelar ini pada usia enam tahun.
Dalam tulisan-tulisan kuno Liu He umumnya digambarkan sebagai seorang pangeran muda yang nakal dan suka menyia-nyiakan kekayaannya.