Advertorial
Intisari-Online.com -'Terkadang ekspektasi tak sesuai realita', ungkapan tersebut memang benar adanya.
Banyak hal yang kita harapkan akan terasa dan terlihat indah, namun kenyataan berkata sebaliknya.
Termasuk untuk kue unicorn yang satu ini.
Hal yang dialami wanita asal Amerika Serikat ini padasebenarnya seringkali terjadi pada kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Ibunya Memasak Sambil Video Call, Balita Ini Terguyur 9 Liter Air Panas hingga Alami Syok Toksik
Misalnya saja ketika kita melihat iklan makanan atau minuman yang penampilannya begitu cantik dan menggugah selera, tapi yang didapat tak seperti yang ditayangkan.
Mungkin terdengar sepele, tapi untuk kasus yang satu ini, pelanggan membawa masalah tersebut hingga pengadilan.
Melansir Metro, Sabtu (9/11/2019), Alexandra Schroeder memesan kue pada tukang roti profesional.
Harapannya agar kuenya tidak seperti kue tart pada umumnya.
Baca Juga: Pertempuran 10 November 1945, Ini 7 Jejak Sejarah Perjuangan Pahlawan 74 Tahun Silam
Alexandra, dari Lansing, Michigan, menyelenggarakan pesta ulang tahun kelima putrinya, dan memutuskan untuk mengadakan pesta bertema kue di Whipped Bakery.
Dia mengklaim dia membayar 370 dolar (sekitar Rp5,1 juta) untuk penggunaan toko roti untuk pesta, harga tersebut termasuk biaya kue unicorn.
Namun saat hari pelaksanaan, ia merasa ada yang salah.
Menurut Alexandra, hanya ada satu meja dan enam kursi yang disediakan, dengan 13 tamu lainnya disuruh berdiri.
Baca Juga: Bukti Selalu Ada Hikmah di Balik Musibah, Warga yang Terkena Banjir Ini Tiba-tiba Mendadak Kaya
Kemudian mereka melihat kue unicorn itu, yang tidak seperti yang dijanjikan, apalagi bagian tanduknya tidak seperti yang diharapkan.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun lokal WILX-TV, Alexandra mengatakan, "Tanduk unicorn keluar dalam bentuk yang sangat memalukan.
Ada sidik jari di atasnya dan bukannya emas. Saya tahu bahwa itu sudah ditangani.
Ketika saya meminta untuk melihat kue sebelum tamu saya tiba saya diberitahu itu belum selesai."
Baca Juga: Fenomena Langka, Ribuan 'Telur Beku' Ini Tutupi Permukaan Pantai Finlandia yang Luas, Kok Bisa?
Namun setelah Alexandra melakukan wawancara dengan WILX-TVsemuanya menjadi buruk.
Whipped Bakery menanggapi klaim Alexandra dengan foto-foto yang diduga dari venue setelah dia meninggalkan pesta.
Mereka mengklaim itu telah kacau, dan bahwaAlexandra masih berutang uang untuk acara itu kepada mereka.
Posting mereka berbunyi, "Bagaimana TIDAK untuk membersihkan setelah pesta ulang tahun Anda. Kami tidak akan membiarkan satu merusaknya untuk semua orang.
"Kami telah belajar dari pengalaman hari ini. Semua acara mendatang akan memiliki kontrak dengan biaya yang tercantum, yang harus dibayar sebelum acara.
"Kami tidak akan membiarkan staf kami berteriak setelah meminta sisa saldo di akhir pesta.
"Kami senang semua orang menikmati kue, cupcakes, dan shake kami yang lezat."
Klaim dari Whipped Bakery membuat ketegangan antara toko roti profesional itu dengan pelanggannya memburuk.
Alexandra mengatakan Whipped Bakery telah memfitnahnya dengan mengatakan ia masih berutang.
"Mereka sekarang memfitnah saya dengan mengatakan bahwa saya memiliki utang dan saya telah membayar 370 dolar toko roti ini," kataAlexandra.
Disebutkan Whipped Bakery juga memblokirakun ibu itu di Facebook sehingga dia tidak dapat menambahkan ulasan layanan yang diterimanya.
Menurut Alexandra, dia tidak akan meminta refunddari toko tersebut, dan sebaliknya ingin berbagi pengalamannya yang buruk dengan orang lain.
Sementara itu Whipped Bakery telah menurunkan halaman Facebook mereka, dan mengklaim kepada media ketika dimintai komentar bahwa masalah tersebut akan diselesaikan melalui litigasi.