Advertorial

15 Babi Dibiarkan Kelaparan 24 Jam dan Kehausan Sebelum 'Disiksa' Seperti Ini: Kejam, Kuno, dan Tak Dapat Dibenarkan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Mereka mengatakan bahwa anatomi babi yang belum dewasa adalah 'mirip' dengan anak-anak manusia berusia sekitar enam tahun.
Mereka mengatakan bahwa anatomi babi yang belum dewasa adalah 'mirip' dengan anak-anak manusia berusia sekitar enam tahun.

Intisari-Online.com - Foto mengejutkan yang mengungkap babi hidup digunakan sebagai boneka uji kecelakaan di China beredar.

Dilansir dari Metro.co.uk, Jumat (1/11/2019), diketahui ada 15 babi berusia antara 70 dan 80 hari kelaparan selama 24 jam.

Mereka kemudian diikat ke kursi mobil anak-anak dan ditempatkan dalam simulasi kecepatan tinggi.

Tujuh dari hewan itu terbunuh dalam benturan - sementara yang lain hanya bertahan hidup enam jam setelah tes.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Kota Hantu, Tempat Ini Justru Dijuluki Sebagai 'yang Terbaik di Barat', Tapi Hati-hati dengan Kutukannya

Hal tersebut tertulis dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun ini.

Babi yang ketakutan menderita berbagai cedera termasuk 'abrasi, memar, laserasi, pendarahan dan patah tulang'.

Peta sekarang telah menulis ke Institute for Traffic Medicine di China dalam upaya untuk menghentikan praktik tersebut terjadi.

Baca Juga: Kisah Penuh Drama Rohimah sang Penipu, Mantan Guru Agama dengan Empat Nama dan Enam Suami

Juru bicara Anne Meinert mengatakan kepada Bild :

"Membiarkan hewan yang cerdas dan sensitif seperti babi menabrak tembok dalam tes kecepatan tinggi di China benar-benar kejam."

"Ini menyebabkan patah tulang, memar internal, laserasi dan kematian yang mengerikan."

Kampanye Zachary Toliver menambahkan:

Baca Juga: 'Kecelakaan' Membawa Berkah, Mahasiswa Ini Tak Sengaja Temukan Cara Bikin Baterai Handphone Tahan Lebih Lama

"Hidup babi dihancurkan dalam tes ini, mereka mengalami patah tulang dan cedera internal parah sebelum dibunuh dan dibedah."

"Mereka diikat duduk di kursi mobil. Anatomi mereka juga sangat berbeda dengan manusia, sehingga data yang diperoleh dari eksperimen hewan yang mengerikan ini tidak berlaku untuk korban kecelakaan mobil manusia."

"Sejak bertahun-tahun lamanya, perusahaan mobil sudah tahu bahwa eksperimen semacam ini tidak berharga dan tidak memberi tahu kita apa pun tentang pengalaman manusia dalam kecelakaan mobil."

"Menggunakan hewan hidup dalam tes tabrakan mobil itu kejam, kuno, dan tak dapat dibenarkan."

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Anda yang Biasa Tidur Ngiler, Ternyata Pertanda Baik Loh!

Babi sebelumnya juga digunakan dalam uji tabrakan di Amerika.

Tetapi tekanan dari kelompok sayap kanan pecinta hewan berhasil mengakhiri praktik ini di tahun 90-an.

Menulis di International Journal of Crashworthiness, para ilmuwan di China mengklaim mereka mengikuti pedoman AS untuk penggunaan hewan laboratorium.

Baca Juga: BERITA POPULER: Kisah Rohimah Sang Penipu dengan 4 Nama dan 6 Suami hingga Mahasiswa Tak Sengaja Temukan Cara Bikin Baterai Ponsel Tahan Lama

Mereka mengatakan bahwa anatomi babi yang belum dewasa adalah 'mirip' dengan anak-anak manusia berusia sekitar enam tahun, dan bersikeras bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh komite etika.

Semua 15 babi yang digunakan tidak diberi makanan 24 jam sebelum percobaan dan kekurangan air selama enam jam sebelumnya.

Mereka kemudian diberi obat bius untuk mengurangi 'kegembiraan dan stres' sebelum dipasang di kereta luncur dan terbanting ke dinding dengan kecepatan 30 mph (mil/jam).

Para peneliti menulis: 'Dari hewan yang diuji, tujuh segera mati setelah tes, dan sisanya bertahan enam jam setelah pengujian.'

Para ilmuwan kemudian memotong tubuh babi untuk memeriksa luka dan menentukan penyebab kematian mereka.

Baca Juga: Ingat Wanita yang Menari-nari Mengejek Singa di Kandangnya? Sekarang Ia Mengaku Sebagai Reinkarnasi Singa dan Tinggalkan Pesan Khusus untuk 'Temannya'

Artikel Terkait