Advertorial

Derita Gagal Hati Hingga Tewas Setelah Makan Pasta Sisa Kemarin, Ternyata Ini Penyebab

Mentari DP

Editor

Lima anak yang berasal dari satu keluarga keracunan makanan karena makan salad pasta yang sudah empat hari di masak. Ini penyebabnya.
Lima anak yang berasal dari satu keluarga keracunan makanan karena makan salad pasta yang sudah empat hari di masak. Ini penyebabnya.

Intisari-Online.com – Pada tahun 2005, sebuah kasus tercatat di dalam Journal of Clinical Microbiology.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa lima anak yang berasal dari satu keluarga sakit.

Alasannya karena mereka makan salad pasta yang sudah empat hari di masak.

Disebutkan bahwa salad pasta pasta itu dibuat pada hari Jumat untuk dibawa ke piknik pada hari Sabtu esoknya.

Baca Juga: Miliki 39 Istri dan 90 Anak, Pria Ini Masih Siap Nambah Lagi Padahal Jatah Makannya Sehari Sudah Segini Banyaknya

Setelah kembali dari piknik, salad pasta yang tersisa disimpan di lemari es sampai Senin malam.

Lalu si ibu memanaskan dan memberinya kepada kelima anak-anaknya.

Di malam yang sama, kelima anaknya mulai muntah dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Tragisnya, anak bungsu meninggal. Sementara yang lain selamat tapi ada yang menderita gagal hati. Sisanya hanya mengalami keracunan makanan yang lebih ringan dan bisa diobati dengan cairan.

Pada tahun 2011, kasus serupa terjadi.

Diceritakan seorang mahasiswa berusia 20 tahun di Belgia menyiapkan makananya, spaghetti dengan saus tomat.

Lalu dia meninggalkan makananya di dapur selama lima hari.Ketika kembali ke rumah, dia melihat pasta tersebut dan memanaskannya.

Tak lama dia mengalami diare, sakit perut, dan muntah yang hebat. Di malam yang sama, dia meninggal dunia.

Baca Juga: Dituduh Sembunyikan Narkoba, Polisi Ini Malah Mengeluarkan Benda yang Bikin Malu Wanita Ini dari Organ Vitalnya

Melihat ada korban yang meninggal hingga menderita gagal hati, para peneliti pun melakukan penelitian terhadap pasta yang telah dimasak berhari-hari lalu dipanaskan kembali.

Apa penyebabnya?

Dilansir dari sciencealert.com pada Minggu (13/10/2019), menurut para peneliti, mereka yang mengalaminya sebagian besar menderita B. cereus atau Bacillus cereus.

Itu adalah sejenis bakteri yang biasanya ditemukana di tanah dan makanan.

Jika Anda terkena, mungkin Anda akan mengalami keracunan makanan ringan.

“Habitat asli B. cereus yang dikenal luas, termasuk tanah, hewan, serangga, debu dan tanaman,” kata Anukriti Mathur, seorang peneliti bioteknologi di Australian National University.

"Kebanyakan orang yang terkena bisa sembuh dengan cepat tanpa perawatan.”

“Bahkan umumnya mereka tidak pergi ke dokter untuk menerima diagnosis. Atau mereka tidak melaporkannya.”

Lalu mengapa ada yang sampai menderita gagal hati hingga meninggal?

"Tapi penting untuk dicatat bahwa B. cereus dapat menyebabkan kondisi yang parah dan mematikan.”

“Seperti sepsis, pada orang dengan gangguan kekebalan, bayi, orang tua, dan wanita hamil.”

Baca Juga: 10 Daftar Pebulu Tangkis Terkaya Dunia, Indonesia Masuk dalam Daftar Lho, Siapa Ya?

B. cereus memiliki kebiasaan buruk mengeluarkan racun berbahaya dalam makanan.

Beberapa racun ini sangat sulit untuk dibunuh, bahkan dengan panas yang berasal dari microwave Anda.

Sebagai contoh, salah satu racun yang menyebabkan muntah pada manusia (disebut emetik toksin), dapat bertahan 121 derajat Celcius selama 90 menit.

"Sistem kekebalan tubuh kita mengenali racun haemolysin BL (yang dikeluarkan oleh B. cereus), dan mengarah pada respons peradangan," Mathur menjelaskan.

"Studi penelitian kami menunjukkan bahwa target racun adalah lubang di sel.”

“Inilah yang menyebabkan kematian sel dan peradangan."

Mathur dan timnya menjelaskan ada dua cara yang dapat kita lakukan untuk membantu tubuh menetralkan efek hemolysin BL atau mematikan bakteri B. cereus.

Pertama, simpan makanan Anda di lemari es dan selalu jaga kebersihan dapur yang baik.

"Kedua , penting bagi orang untuk mencuci tangan dengan benar dan menyiapkan makanan sesuai dengan pedoman keselamatan," kata Mathur.

Ada baiknya memilah sisa makanan mana yang ingin Anda panaskan dan konsumsi lagi. Jangan pilih makanan berkuah.

Baca Juga: Hidup dari Berjualan Sapu, Ki Maun yang Sebatang Kara Kadang Hanya Makan Sehari Sekali, Punya Uang Sering Dipinjam Orang Tak Dikembalikan

Artikel Terkait