Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang wanita merasa dilecehkan, setelah dia menjadi tertuduh penyelundupan narkoba.
Insiden tersebut terjadi di kota San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan wanita itu dituduh membawa narkoba.
Menurut Daily Metro pada Rabu (16/10/19), insiden itu sebenarnya terjadi pada Agustus 2016, namun berbuntut panjang dan baru selesai pada Kamis (17/10).
Menurut Metro, wanita bernama Natalie Simms ini awalnya sedang menunggu pacarnya.
Baca Juga: Ini Daftar Negara dengan Jumlah Utang Terbanyak ke China, Indonesia Salah Satunya?
Namun, tiba-tiba polisi datang menyambanginya untuk menyelidiki aktivitas narkoba.
Karena merasa tidak bersalah, Natalie mengizinkan polisi menggeledahnya, dan menunjukkan mobilnya untuk diperiksa.
Namun, seorang detektif wanita mulai menggeledah baju Natalie namun tidak menemukan apapun.
Hingga akhirnya Natalie disuruh merentangkan kakinya untuk diperiksa.
Kemudian, detektif wanita itu bertanya pada Natalie apakah dia menyembunyikan sesuatu di organ intimnya.
Natalie mengatakan "Tidak" namun detektif itu memaksa untuk membukanya, dan setelah itu dia menarik tali dari organ intimnya yang ternyata adalah tampon.
Sekedar info, tampon adalah sebuah benda yang digunakan untuk menahan menstruasi seperti semacam pembalut.
Padahal saat itu bersama dengan detektif wanita itu, ada lima petugas pria di dekatnya.
Akhirnya karena merasa dipermalukan, terjadilah adu mulut antara detektif itu dan Natalie.
Namun detektif wanita itu menyangkal dan mengatakan, "Jika Anda tidak menyembunyikan apa-apa tak perlu khawatir, tapi itu adalah bagian yang harus kami geledah karena semua orang menyembunyikannya di sana."
Setelah kejadian itu, Natalie mengajukan gugatan pada detektif itu, dan menjelaskan bagaimana dia memperlakukan Natalie.
"Penuh darah, kan?Mengapa Anda melakukan itu?" Tanya pengacara. Sedangkan detektif itu menjawab, "Saya tidak tahu.Sepertinya ada barang di sana."
Akhirnya setelah buntut panjang, pihak Kota San Antonio menawarkan penyelesaian dengan uang kompensasi 205.000 dollar AS (Rp2,8 miliar)sementara detektif wanita pensiun 9 bulan setelah insiden itu.