Advertorial

Kisah Tragis Kim Jong Nam, Adik Kim Jong-Un yang Dituduh Agen CIA Lalu Tewas Setelah Wajahnya 'Dibekap' Racun Saraf Mematikan oleh Wanita Asal Indonesia

Ade S

Editor

Adik Kim Jong-Un meregang nyawa di tangan dua perempuan (Indonesia dan Vietnam). Di bandara Malaysia, wajahnya dibekap racun saraf VX nan mematikan.
Adik Kim Jong-Un meregang nyawa di tangan dua perempuan (Indonesia dan Vietnam). Di bandara Malaysia, wajahnya dibekap racun saraf VX nan mematikan.

Intisari-Online.com -Awal Februari 2017 seorang pria mengenakan pakaian abu-abu memasuki bandara Kuala Lumpur.

Dia terlihat melihat papan penunjuk jadwal keberangkatan pesawat untuk check-in menuju Macau.

Beberapa langkah dari kafe Starbucks dan Puffy Buffy, seorang perempuan berdiri di depan pria itu, yang tak lain adalah Kim Jong Nam.

Kemudian seorang perempuan lain mendekat dari belakang, menarik kain yang dibasahi racun saraf VX cair.

Baca Juga: Usahanya Tak Pernah Terungkap, Ternyata Kekayaan Kim Jong Un Capai Rp70 Triliun, Konon dari Sinilah Sumber Penghasilannya

Setelah itu, kain tersebut diarahkan pada waah Kim Jong Nam. Racun mematikan itu membuatnya meninggal di ambulans ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Kim Jong Nam diketahui membawa ransel berisi uang 100.000 dollar AS dan empat paspor Korea Utara.

Menurut keterangan polisi, sebelumnya dia telah bepergian dengan nama samaran Kim Cho.

Kasusnya kemudian 'menyeret' nama Indonesia karena salah seorang terduga pelaku pembunuhan berasal dari Indonesia. Berikut ini perjalanan kasusnya.

Baca Juga: Kim Jong-Un Sedang Sembunyikan 'Kiamat' dari Dunia, Penduduknya Terancam Malapetaka yang Tak Bisa Ditangani Sendiri oleh Negaranya

Atas perintah langsung Kim Jong-Un?

Banyak teori bermunculan terkait pembunuhan Kim Jong Nam.

Namun, yang paling banyak dipercaya adalah bahwa Kim Jong Nam dibunuh atas perintah Kim Jong-un langsung.

Penyelidikan oleh AS menyimpulkan Korea Utara terbukti memerintahkan pembunuhan terhadap Kim Jong Nam, saudara tiri sekaligus pesaing Kim Jong Un yang potensial, dengan menggunakan racun VX.

"Ini penghinaan publik terhadap norma universal terhadap penggunaan senjata kimia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Heather Nauert, Selasa (6/3/2018).

"Lebih jauh, ini menunjukkan sifat ceroboh Korea Utara dan menggarisbawahi, kami tidak dapat menoleransi program senjata pemusnah massal Korea Utara dalam bentuk apapun," tambahnya.

Temuan tersebut memicu pemberian sanksi ekonomi lanjutan dari AS kepada pemerintah Korea Utara.

Berdasarkan undang-undang AS, ketika sebuah negara atau pemimpin melanggar larangan penggunaan senjata kimia dan biologi, larangan impor dari negara tersebut akan diberlakukan.

Baca Juga: Membunuh Dalam Senyap, Beginilah 'Pasukan Kematian' Kim Jong-Un Melakukan Eksekusi Mati pada Korbannya

Agen CIA atau justru kawan dekat China?

Belakangan, di pertengahan 2019, muncul kabar bahwa Kim Jong Nam merupakan agen CIA.

Menurut laporan Wall Street Journal pada Senin (10/6/2019), pria berusia 46 tahun itu merupakan informan bagi Badan Intelijen Pusat AS (CIA).

Dikutip Reuters, Wall Street Journal mewawancarai seorang sumber yang mengetahui tentang hal tersebut.

Meski demikian, banyak rincian terkait hubungan Kim Jong Nam dengan CIA masih belum jelas. Sementara CIA menolak untuk berkomentar.

Namun sumber tersebut mengungkap, ada hubungan antara CIA dan Kim Jong Nam.

"Beberapa mantan pejabat AS menyatakan saudara tiri, yang telah tinggal di luar Korea Utara selama bertahun-tahun dan tidak memiliki basis kekuatan di Pyongyang, tidak mungkin dapat memberikan rincian tentang pekerjaan rahasia negara itu," demikian laporan Wall Street Journal.

Peran Kim Jong Nam sebagai informan CIA juga disebutkan dalam sebuah buku baru tentang Kim Jong Un berjudul "The Great Successor", karya reporter Washington Post Anna Fifield yang akan terbit.

Fifield menyebut, Kim Jong Nam biasanya bertemu dengan orang yang menanganinya di Singapura dan Malaysia.

Baca Juga: Bersekolah di Swiss, Kim Jong-un Pernah Meludah Hanya Gara-gara Teman-temannya Berbicara Pakai Bahasa Ini, Bahkan Sampai Menendang

Keterangan itu berdasarkan pernyataan sumber yang memiliki pengetahuan tentang intelijen.

Buku tersebut juga memuat tentang rekaman kamera keamanan dari perjalanan terakhir Kim Jong Nam ke Malaysia.

Rekaman CCTV memperlihatkan dirinya berada di sebuah lift hotel dengan seorang pria berwajah Asia, yang dilaporkan sebagai agen intelijen AS.

Ransel Kim Jong Nam yang berisi 120.000 dollar AS dalam bentuk tunai kemungkinan bayaran untuk kegiatan yang berhubungan dengan intelijen atau pendapatan dari bisnis kasinonya.

Namun, dikutip SCMP Selasa (11/6/2019) sejumlah mantan pejabat AS yang menjadi sumber The Journal menuturkan kapasitas Kim Jong Nam sebagai informan diragukan.

"Fakta dia hidup di luar Korut selama bertahun-tahun dan tak punya kekuasaan membuatya diragukan bisa membagi informasi tentang cara kerja negara itu," ulas The Journal.

Mantan pejabat anonim itu juga menuturkan bahwa Kim Jong Nam hampir pasti melakukan kontak dengan dinas keamanan dari negara lain, utamanya adalah China.

Laporan itu tidak bisa diverifikasi kebenarannya baik oleh kantor berita seperti Reuters maupun media dari negara tetangga Korut dengan CIA memilih tak berkomentar.

Baca Juga: 'Dia Pria yang Baik, Banyak Anak Menyukainya', Kata Mantan Teman Kim Jong-Un Saat Sekolah di Swiss, Tapi Pengawalnya Malah Berikan Kesaksian yang Amat Berbeda

Siti Aisyah dan Doan Thi Huong bebas, lalu siapa pelaku sebenarnya?

Dua perempuan yang ditangkap atas kasus pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara pada 2017 telah bebas dari penjara.

Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong asal Vietnam dibebaskan oleh Malaysia masing-masing pada Maret lalu dan hari ini (3/5/2019).

Siti telah kembali ke kampung halamannya di Serang, Banten. Sementara Doan dijadwalkan terbang ke Vietnam pada malam nanti.

Mengaku ditipu oleh agen Korea Utara dengan modus acara "prank" di televisi, keduanya telihat mendekati Kim Jong Nam di Bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017.

Setelah mereka dibebaskan, hingga kini tidak ada orang lain yang ditahan atas kasus pembunuhan tersebut. Kemungkinan besar juga mereka yang berada di balik rencana menghabisi Kim Jong Nam tidak dapat dihukum.

Seperti diketahui, saudara tiri Kim Jong Un itu meninggal setelah diolesi racun saraf yang terlarang.

"Para pembunuh belum dibawa ke pengadilan," kata pengacara Doan, Hisyam Teh Poh Teik, kepada kantor berita AFP.

Dia mengatakan, tim hukum Siti dan Doan secara konsisten berargumen ada empat warga Korut yang kabur dari Malaysia setelah pembunuhan tersebut.

Mereka juga telah didakwa dalam keadaan in absentia sebagai pembunuh sebenarnya oleh pengadilan Malaysia.

Racun VX pernah digunakan Saddam Hussein saat lakukan genosida

Dua pekan setelah kasuspembunuhan Kim Jong Nam mulai diselidiki, polisi Malaysia mengumumkan bahwa racun yang digunakan untuk membunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara itu adalah VX, zat pemusnah massal yang dilarang PBB.

Saddam Hussein pernah pula dituduh menggunakan racun VX saat melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil Kurdi dalam serangan di Halabja pada 1988.

Apa sebenarnya racun VX? Inilah sembilan hal yang perlu kita ketahui tentang zat maut itu:

* Merupakan zat yang jernih, berwarna jingga, cairan berminyak berasa dan tak berbau.

*Merupakan zat paling mematikan di antara semua zat kimia beracun yang digunakan sebagai senjata kimia. Satu tetes VX pada kulit bisa berakibat fatal.

* Zat ini bisa membunuh manusia dalam hitungan menit.

* Cara kerjanya adalah merembes masuk tubuh lewat kulit dan mengacaukan sistem saraf.

Baca Juga: Nyaris Tidak Ada yang Mengetahuinya, Inilah Sosok Anak Kim Jong Un

* Bisa disebarkan dengan semprotan atau uap, atau dengan mencampurkannya ke dalam air, makanan, atau produk pertanian.

* VX bisa diserap tubuh karena diisap, ditelan, sentuhan kulit, atau sentuhan pada mata.

*Pakaian atau kain bisa membawa VX selama sekitar 30 menit sesudah terkena uapnya, dan bisa menjalar pada orang lain.

* Terkena zat VX dalam dosis kecil atau sedang dengan mengisap, menelan, atau lewat kulit bisa menyebabkan gejala seperti hidung berair, mata perih, pandangan buram, air liur tak terkendali, keringat berlebihan, dada sesak, sulit bernapas, sering buang air kecil, gelisah, mengantuk, lesu, mual, atau muntah-muntah.

* Nama resmi zat ini adalah S-2 Diisoprophylaminoethyl methylphosphonothiolate dan dilarang PBB melalui Konvensi tentang Senjata Kimia tahun 1993.

Beberapa bagian dari artikel ini pernah dimuatdi Kompas.com dengan judul "Saudara Tiri Kim Jong Un yang Tewas di Malaysia Disebut sebagai Informan CIA", "Selain CIA, Saudara Tiri Kim Jong Un Juga Berhubungan dengan China", "AS: Korea Utara Perintahkan Pembunuhan Kim Jong Nam dengan Racun VX", "Siti Aisyah dan Doan Thi Huong Bebas, Siapa Pembunuh Kim Jong Nam?", "Apa Itu Racun VX yang Digunakan Membunuh Kim Jong Nam?".

Baca Juga: Sering Menentang Budaya Barat, Kira-kita Seperti Apa Model Ponsel Kim Jong Un?

Artikel Terkait