Advertorial

Tak Sekedar Menjaga Tradisi Kuno, Ternyata Inilah Alasan Suku Kayan Memanjangkan Lehernya dengan Cincin Leher

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Meski menarik, tak sedikit orang yang mengetahui alasan suku Kayan mengenakan cincin kuningan di leher mereka.
Meski menarik, tak sedikit orang yang mengetahui alasan suku Kayan mengenakan cincin kuningan di leher mereka.

Intisari-online.com - Suku Kayang di Myanmar mungkin adalah salah satu suku yang unik dan mendapat perhatian dunia karena penampilannya.

Hal itu tak lain karena penampilan mereka yang memanjangkan lehernya dengan cicin kuning.

Mengutip Daily Mirror pada Jumat (11/10/19), perampilan mereka membuat para turis terpesona dan hampir seluruh dunia menjadikan kelompok ini sangat terkenal.

Sejumlah wisatawan dari seluruh dunia banyak yang mengunjungi desa Kayan, di Loikaw setiap tahunnya untuk mengambil foto dengan mereka.

Baca Juga: Suhu Capai Minus 18 Derajat Celsius, Anjing Ini Ditemukan 'Membeku' di Belakang Mobil Pickup yang Dikemudikan Pemiliknya

Meski menarik, tak sedikit orang yang mengetahui alasan suku Kayan mengenakan cincin kuningan di leher mereka.

Seperti diketahui cincin itu digunakan untuk memanjangkan leher mereka, namun alasan mengapa mereka memanjangkannya memang sedikit diketahui.

Pertama mereka mengenakannya karena itu merupakan tradisi kuno suku Kayan.

Kedua sebuah teori mengatakan cincin itu sebagai perlindungan dari serangan harimau dan lainnya.

Baca Juga: Mau Rambut Hitam Tanpa Ketombe? Coba Manfaatkan Minyak Kemiri, Begini Cara Membuatnya!

Namun, baru-baru ini terungkap alasan sebenarnya mereka menggunakan cincin leher untuk memanjangkan leher itu.

Penulis Pandung Pascal Khoo Thwee mengatakan pada Chanel News Asia, "Ibu mereka adalah seekor naga, beberapa orang mengatakan bahwa untuk mengingat sang ibu naga, mereka memutuskan memiliki leher yang sama."

Pascal penulis bukuFrom the Land of Green Ghost: A Burmese Odyssey mengatakan dia tumbuh dewasa melihat neneknya mengenakan set cincin setinggi 14 inchi.

Sedangkan lainnya, mengatakan bahwa cincin itu adalah kecantikan dan kekayaan di mana benda itu dipandang sebagai barang mode yang biasanya disediakan.

Baca Juga: Wahai Pria, Makanlah Sayuran Ini Setiap Hari Maka Anda dengan Mudahnya Dapatkan Momongan

Mu Lone, 88, mengatakan banyak wanita muda tidak mengenakan cincin "karena budaya modern."

Dia menambahkan, "Di zaman saya, wanita tidak cantik tanpa cincin leher. Tapi sekarang, mereka pikir mereka terlihat cantik tanpa mereka. "

Mu mengakui bahwa cincin itu, yang beratnya sekitar 10kg, tidak nyaman ketika dipasang ketika dia berusia sembilan tahun dan mereka butuh beberapa jam untuk mengenakannya.

Dia menambahkan, "Cincin itu mencekik saya dan terasa terlalu kencang pada awalnya. Makanan akan macet ketika saya mencoba menelan. Saya harus meregangkan leher untuk makan. Tapi saya sudah terbiasa. "

Baginya tidak ada cara lain, karena dia menambahkan, "Aku akan memakainya sampai aku mati dan membuat mereka dikubur bersamaku."

Baca Juga: Faktanya, Sate Kambing yang Lezat Itu Memang Bisa Jadi Penyebab Kanker, Pemicu Utamanya Justru Ada pada 'Resep' Kelezatannya

Artikel Terkait