Sesama penumpang tidak akan memiliki waktu yang mudah membujuk mekanik ini untuk membongkar dan menunjukkan harta karunnya, tetapi jika dia berhasil, dia akan melihat sebuah kotak yang terdiri dari pelat perunggu persegi panjang yang membentuk bagian depan dan belakang wajah, dibingkai dengan selubung kayu, dan sebuah tombol atau engkol yang menonjol dari tengah salah satu sisi kayu.
Fitur dominan dari muka depan adalah putaran melingkar yang dikelilingi oleh dua skala berbentuk cincin konsentris dan memiliki kumpulan rumit pointer yang memancar dari pusatnya.
Sebagian besar permukaan belakang diisi oleh dua slot spiral dan pointer radial dari konstruksi yang agak rumit, dan tiga putaran cepat yang lebih kecil, dengan pointer yang lebih sederhana.
Di sekeliling timbangan dial, di ruang di sekitar dial, dan juga pada pelat perunggu terpisah yang disimpan di wajah mesin dan mungkin berfungsi sebagai sampul, orang akan melihat teks-teks yang diukir dalam huruf-huruf Yunani, mirip dengan tulisan pada tulisan batu, tapi jauh lebih kecil.
Si mekanik mungkin sedikit memutar kenop di samping untuk menunjukkan bahwa semua petunjuk telah digerakkan olehnya, meskipun dalam jumlah dan arah yang berbeda.
Mungkin si mekanik berniat memperlihatkan demo tentang benda canggih ciptaannya yang misterius ini namun kecelakaan yang buruk terjadi sehingga tak ada yang melihat salah satu keajaiban dunia kuno itu saat masih utuh.
Aigila, sebuah pulau seluas sekitar 7,7 mil persegi (20 kilometer persegi) sekarang dikenal dengan nama Antikythera, dua kali lebih berbahaya di zaman kuno bagi kapal untuk melintas.
Namun itu merupakan rute dagang paling dekat di sekitar Yunani atau umumnya antara Aegean dan Mediterania barat.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR