Advertorial
Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu sebuah video viral siswa membawa senjata tajam ke sekolah ini menghebohkan media sosial.
Dalam video berdurasi 30 detik itu terlihat seorang siswa berjalan perlahan membawa senjata tajam, parang menuju bangunan sekolah.
Kejadian yang terekam dalam video ini lantaran ponsel seorang siswa tersebut disita oleh gurunya.
Setelah ponselnya disita oleh guru, ia pun pulang mengambil senjata tajam dan kembali kesekolah untuk meminta ponselnya dikembalikan.
Video yang direkam oleh seorang guru itu diunggah viral dan diunggah di beberapa akun sosial media seperti akun Instagram Makassar Info.
Dalam video terdengar percakapan dalam bahasa Jawa.
"Wes tak balikke hapemu daripada aku kelangan nyawa (Sudah akan aku kembalikan handphonemu daripada aku kehilangan nyawa)," ujar satu guru lain.
Terlihat orang di balik kamera mengambil ponsel dari dalam tas dan mendekat pada siswa yang masih berjalan tanpa rasa takut.
Baca Juga: Inilah Muhammad Pasha Nur Fauzan, Cucu BJ Habibie yang Juga Tekuni Bidang Dirgantara
Guru tersebut hanya berhenti sampai di pintu dan melemparkan ponsel milik siswanya.
"Nyoo balikke, jikuk gek mulih. Wes pindah sekolah, rasah sekolah ning kene (Nih saya kembalikan, ambil lalu pulang."
"Sudah pindah sekolah, tidak usah sekolah di sini)," ujar guru yang merekam.
Sementara guru lain yang menyaksikan berseru meminta siswa yang belum diketahui identitasnya itu untuk melemparkan saja senjata tajam yang dia bawa.
Dari informasi yang dirangkum, siswa yang membawa parang ini adalah seorang siswa sekolah yang diduga berasal dari salah satu sekolah di kawasan Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, tepatnya siswa itu adalah siswa SMP N 5 Ngawen.
Kejadian ini berlangsun pada hari Jumat, 6 September 2019, jam 09.30 WIB.
Setelah videonya viral yang dikecam oleh banyak orang, akhirnya siswa tersebut kembali ke sekolah ditemani ayahnya.
Kedua belah pihak, baik siswa maupun sekolah SMP N 5 Ngawen telah membuat surat pernyataan pada hari ini, Rabu (11/9/2019).
Menurut isi surat pernyataan tersebut, sang ayah dari siswa SMPN 5 Ngawen, Tomo Sumito, menuliskan sanggup meminta maaf pada pihak sekolah.
Baca Juga: Begini Rencana Pemakaman BJ Habibie, Letak Makamnya Tepat di Samping Makam Ainun Habibie
Selain itu, siswa yang membawa parang tersebut akan tetap tunduk pada tata tertib sekolah.
Sementara pihak sekolah juga berjanji untuk tidak membuat laporan polisi terkait kejadian tersebut.
Berikut ini kutipan isi surat pernyataan atas sikap siswa yang membawa senjata tajam untuk ambil ponselnya yang disita.
Pihak 1 (Tomo Sumito)
Pihak 2 (Sriyana (Kepala SMP N 5 Ngawen)
1. Pihak pertama sanggup meminta maaf kepada pihak kedua atas kejadian tersebut dan pihak kedua memberi maaf kepada pihak pertama
2. Pihak pertama tetap tunduk pada tata tertib sekolah yang berlaku selama menajdi peserta didik di SMP N 5 Ngawen
3. Kedua belah pihak tidak ada unsur dendam di kemudian hari
4. Kedua belah pihak sanggup untuk tidak membuat laporan polisi terkait siapapun dan apapun yang berhubungan dengan kesalahpahaman tersebut. (Alfa/Wiken)
Artikel ini pernah tayang di Wiken.ID dengan judul Usai Videonya Viral, Inilah Kelanjutan Nasib Siswa SMP yang Datangi Sekolah Sambil Bawa Parang Lantaran Tak Terima Ponselnya Disita