Advertorial

Meski Tinggal di Negara Mayoritas Katolik, Keluarga Suku Maya Ini Memilih Masuk Islam Karena Alasan Berikut

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Menurut data sensus kependudukan tahun 2010, ada sekitar 2.500 pemeluk agama Islam di Meksiko, artinya kurang dari 0,01% dari total populasi.
Menurut data sensus kependudukan tahun 2010, ada sekitar 2.500 pemeluk agama Islam di Meksiko, artinya kurang dari 0,01% dari total populasi.

Intisari-Online.com - Meksiko merupakan negara dengan penduduk mayoritas Katolik.

Namun, pemandangan lain di negeri itu akan sedikit berbeda ketika Anda masuk ke Chiapas di selatan Meksiko.

Di sana terdapat suku Maya yang memeluk Agama Islam, meski tinggal di negeri mayoritas katolik.

Menurut data sensus kependudukan tahun 2010, ada sekitar 2.500 pemeluk agama Islam di Meksiko, artinya hanya kurang dari 0,01% dari total populasi.

Baca Juga: Kisah Muhammad Gunadiono, Bocah Kelas 5 SD yang Rawat Ibunya yang Sakit Stroke Selama 2 Tahun, Setiap Hari Suapi Ibunya Makan

Namun, di Chiapas Islam berkembang begitu pesat.

Seperti Kristen dan Katolik, Islam di Maksiko juga dibawa oleh orang Spanyol, bedanya agama Kristen disebarkan pada abad ke-12.

Kemudian Islam masuk ke Meksiko pada tahun 1990-an oleh komunitas Murabitun yang dipimpin oleh Abdalqadir as-Sufi.

Mengutip BBC, salah satu iman di Chiapas, Ibrahim Checev mengatakan dia memeluk Islam pada usia 15 tahun.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sosok yang Jenius, Rupanya Beginilah Didikan Orangtua BJ Habibie Sejak Kecil

"Saya ingat waktu itu, sekumpulan orang duduk bersila di lantai dan menyanyikan sesuatu dalam bahasa yang tidak saya pahami, itu membuat saya tertarik," katanya.

"Kemudian saya mengajak ayah, ibu, adik, paman, kakek dan teman-teman saya. Kini mereka semua masuk Islam," tambahnya.

Ibrahim menyebut keluarganya selalu terbuka dan selalu menerima tamu.

"Pintu rumah kami selalu terbuka, bagi siapa pun yang ingin belajar tentang Islam," jelasnya.

Baca Juga: BJ Habibie Dimakamkan di TMP Kalibata: Ternyata Pelawak Ratmi B-29 Juga Dimakamkan di TMP Kalibata, Ini Alasannya

Sama dengan Ibrahim, Umar pendeta evaengelis, juga masuk Islam pada akhir 1990-an dan sekarang menjadi jembatan antara orang Kristen dan Muslim setempat.

"Kami adalah agama monoteistik, tapi tidak menyembah orang-orang suci," katanya, mengutip Reuters.

Keluarga lain adalah, Mohammed Amin berusia 55 tahun, menunjukkan bagaimana dia salat lima kali sehari.

Dia menjelaskan, alasan utamanya masuk Islam adalah karena kebersihan.

Baca Juga: Habibie Meninggal Dunia: Kisah Pemuda Cerdas yang Sempat Didorong Soekarno, Namun Akhirnya Ditarik Soeharto

"Saya suka bersih, dan mengganti baju. Ini adalah agama yang bersih dan itulah awalnya menarik saya masuk ke agama ini," katanya.

Pertobatan suku Maya ke agama Islam dimulai sejak 1980-an, bersamaan dengan gerakan Zapatista di Meksiko mendapatkan daya tarik Chiapas, karena institusi termasuk Kristen dan kapitalisme mendapat kritikan.

Artikel Terkait