Advertorial
Intisari-Online.com - Tak bisa dipungkiri narkoba merupakan topik yang kerap kali diperbincangkan, dan tak sedikit artis yang terjerat oleh kasus narkoba.
Salah satu jenis narkoba yang cukup terkenal di kalangan orang elite adalah kokain.
Menurut penelitian dari semua jenis narkoba yang merajalela di dunia ini, kokain adalah yang paling banyak digemari oleh orang elite dan kalangan atas.
Zat adiktif ini berupa bubuk berwarna sedikit kecoklatan dengan bahan dasar Alkaloid dari tanaman koka yang digunakannya dengan cara mengendusnya.
Meski demikian, pada dasarnya narkoba tetaplah narkoba yang memiliki efek berbahaya bagi tubuh manusia.
Beberapa waktu ini sebuah gambar dirilis menunjukkan efek kokain pada otak manusia, yang menyebabkan kerusakan oleh zat kelas atas ini dalam waktu singkat.
Menurut Ladbible pemindaian menunjukkan bagaimana kokain bisa menggerogoti otak, kadang bisa membuat pengguna cacat dalam kasus ekstrim, hingga mati.
Pemindaian diambil pada penderita yang mengalami efek samping penggunaan kokain yang jarang, kondisi ini disebut leucoencephalopathy toksik yang disebabkan kokain.
Pemindaian ini melibatkan pria 45 tahun pengguna kokain yang dibawa ke Rumah Sakit Mata oleh orang tuanya karena bingung dia bertingkah aneh.
Saat itulah dilakukan pemindaian otak oleh petugas medis dan hasilnya dia mengalami leucoencephalopathy yang beracun.
Sejak itu, dia dinyatakan pulih namun dokter membagikan hasil pemindaian otaknya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dr Ylenia Abdila yang merawat pria yang dirahasiakan identitasnya ini mengatakan, "kelainan langka dapat menyebabkan kecacatan yang signifikan."
Baca Juga: Anaknya Terlalu Lamban Habiskan Makanan, Wanita Ini Tega Memukulnya Hingga Meninggal
"Studi kasus ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi ini," jelasnya.
"Prognosis umumnya buruk dan dapat berakibat fatal, dengan cepat namun beberapa kasus yang jarang sembuh terlihat seperti dalam laporan kasus ini," sambungnya.
Menurut Dr Abdilla dan rekannya di rumah sakit, pria itu dibawa kepada mereka oleh orang tuanya sendiri, dua atau tika kali setelah ia mengonsumsi kokain.
Mereka memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit setelah dia menderita kebingungan selama 2 hari. Para dokter menemukan bahwa dia tidak bisa melakukan tugas sederhana dan mengikuti perintah.
Baca Juga: Anaknya Terlalu Lamban Habiskan Makanan, Wanita Ini Tega Memukulnya Hingga Meninggal
Saat itulah dilakukan scan MRI, dan otaknya ditemukan telah rusak, materi putih dalam gambar menunjukkan otak telah rusak/cedera.
Dr Abdilla melanjutkan, "mungkin ada beberapa cara berbeda dari kasus ini, termasuk tingkat kesadaran yang berubah, kebingungan, gangguan bahasa, pengelihatan yang berubah."
"Prognosisnya buruk, kondisi ini berkembang dengan cepat dan seringkali menyebabkan kematian, jarang ditemukan orang bisa melakukan pemulihan total dalam kasus ini," katanya.