:quality(100)/photo/2018/04/09/1423648387.jpg)
Advertorial
Intisari-online.com - Seorang gadis 16 tahun bernasib malang, di mana dia dalam kondisi kritis dan menunggu kematiannya karena penyakit gagal ginjal akut.
Dalam kondisi ini, parahnya orang tuanya justru menolak menyelamatkan nyawa anak gadis itu dengan tidak mau menyumbangkan salah satu ginjalnya padanya.
Menurut Oddity Central Senin (29/7/19), gadis bernama Kanchan Kumari dari desa Avgil, di Sheikhpura, jatuh sakit dua bulan lalu.
Dia dilarikan ke rumah sakit, setelah mengeluh sakit yang hebat di bagian perut dan punggunya.
Setelah melalui serangkaian tes, ditemukan bahwa dia menderita gagal ginjal akut, untuk menyelamatkannya perlu dilakukan transplantasi ginjal.
Namun, tak ada yang mau menyumbangkan salah satu organ mereka pada Kachan, bahkan orang tuanya sendiripun menolak untuk memberikan salah satu ginjalnya.
Alasannya ternyata sederhana, karena dia adalah seorang anak gadis.
Ayahnya Ramashray Yadav mengatakan, "siapa yang akan menyumbangkan ginjal mereka? dia adalah seorang gadis."
Mengejutkan lagi, ibunya juga tidak tertarik untuk menyumbangkan ginjalnya pada anaknya.
Penolakan ini membuat orang seluruh dunia terkejut, dan kisahnya menjadi viral di dunia internasional.
Meski demikian, kakeknya memafkan keputusan keluarga dengan menyatakan bahwa sumbangan ginjal bisa membahayakan kelangsungan hidup seluruh keluarga.
"Jika ayahnya memberikan ginjal kepadanya dia tidak bisa bekerja, karena dia adalah tulang punggung keluarga," kata sang kakek, Baleshwar Yadav pada Times of India.
Para dokter mengatakan, kedua ginjal gadis tersebut berhenti bekerja dan membutuhkan transplantasi, ini akan menelan biaya sekitar 100.000 Dollar AS (Rp1,4 miliar) dan tidak ada jaminan selamat.
Meski benar keluarga, Kachan Kumari terlalu miskin untuk membayar biaya transplantasi itu, mereka tidak berusaha mencari donor lain, dan memberi tahu pemerintah tentang masalahnya.
Sebaliknya, mereka justu membawanya pulang dan merawatnya sendiri.
Kisah tragis Kachan, dengan cepat menjadi viral dan menyentuh jutaan orang di seluruh dunia, tak sedikit mereka menawarkan bantuan finansial.
Namun, masalah donor ginjal yang cocok dan masih menjadi pertimbangan, juga kasus ini membawa masalah perempuan India ke pusat perhatian.
Menurut laporan hampir kebanyakan orang India menginginkan anak seorang laki-laki karena bisa bekerja untuk keluarga serta mahar pernikahan yang murah.
Beberapa waktu lalu India menetapkan zona merah dimana 132 desa selama 3 bulan tidak melahirkan bayi wanita satupun, diduga mereka melakukan aborsi selektif. Kasus itu menunjukkan betapa terkucilnya wanita di mata orang India.