Advertorial
Intisari-Online.com - Ketika mobil mewah melintas di depan kita, tentu kita akan terkesima dengan pesona dari mobil tersebut.
Namun, di negara ini meski Anda memiliki mobil mewah, Anda tidak bisa sembarangan membawanya karena jika ternyata ketahuan jika barang haram habislah mobil Anda.
Begitulah fenomena yang terjadi di Filipina, negara yang memiliki masalah penyelundupan dan penghindaran pajak.
Namun, pemerintah setempat memiliki sanksi tegas untuk menindak pemilik mobil mewah yang tidak bayar pajak dan mobil selundupan.
Yaitu dengan menghancurkannya secara brutal menggunakan buldoser, ini dilakukan sebagai bagian tindakan anti-penyelundupan.
Dalam postingan Facebook The Phillppine Star pada Selasa (23/7/19), sebuah foto menunjukkan mobil Ferrary 360 Spider dihancurkan dengan buldoser.
Mobil tersebut diperkirakan memiliki nilai hingga 7 juta Peso atau sekitar Rp1,9 miliar.
Namun, beberapa benda berharga seperti benper dan pintu dilucuti sebelum dihancurkan.
Ini adalah kenyataan tragis, di mana supercar impian semua orang yang berharga hancur berkeping-keping dengan cara yang brutal.
Menurut Gulf News nasib tragis mobil Ferrari biru tersebut karena pemiliknya menghidari pembayaran pajak impor.
Meski demikian ini adalah konsekuensi yang wajar di Filipina, presiden Rodrigo Duterte memeberikan kebijakan itu untuk melawan korupsi, dan anti-penylundupan.
Tak hanya mobil itu yang menjadi korban penghancuran, sebelumnya pada Februari lalu, beberapa supercar seperti Lamborghini, Porsche, dan Ducatti juga dihancurkan.
Total mobil-mobil tersebut memiliki harga sekitar 5,5 juta Dollar AS (sekitar Rp77 miliar).
Upacara penghancuran mobil-mobil ini dilakukan di pusat kota Manila dan dua pulabuhan terdekat.
Duterte, sebelumnya berjanji akan melakukan penumpasan terhadap kendaraan impor ilegal di negara itu.
Harapannya adalah mobil-mobil selundupan ke negara itu dihentikan, kemudian bangkai mobil yang dihancurkan dijual untuk didaur ulang.
"Tidak membayar untuk menghindari pajak di Filipina, jadi sebaiknya berhenti mencoba, karena Anda tidak akan pernah berhasil," kata Menteri Keuangan Carlos Dominguez, menurutReuters.