Dalam formasi pengawalan, mobil pertama yang ditumpangi 3 personil Blackwater akan bertugas di depan konvoi truk sedangkan satu mobil lagi yang juga berisi 3 personil bertugas mengawal di belakang konvoi.
Persenjataan yang dipegang PMC merupakan senjata standart seperti senapan M-4 dan pistol Glock.
Sementara senjata seperti senapan mesin dipegang oleh orang ketiga yang duduk di bagian belakang mobil pengawal.
Jika disergap oleh penyerang, penumpang di samping sopir bisa menembakkan senjata ke arah samping kanan, sopir yang terlatih mengemudi sambil menembak menghadang lawan dari arah kiri, sementara penumpang di bagian belakang siap menghadapi penyerang dari arah belakang.
Dengan sistem pertahanan seperti itu secara teori personil PMC yang masih berada di dalam mobil bisa memberikan perlawanan memadai saat disergap.
Tapi pada misi pengawalan dari Kuwait ke Taji, Blackwater ternyata menyiapkan fasilitas pengamanan yang tidak memenuhi standar.
Mereka hanya menyediakan 4 personil PMC bersenjata standar yang menumpang mobil SUV Mistshubishi Pajero.
Empat personil PMC yang rata-rata telah memiliki pengalaman tempur itu antara lain Scott Helvenston, Mike Teague, Wes ley JK Batalona, dan Jerry Zovko.
Pihak Blackwater yakin kendati misi pengawalan logistik itu berisiko tinggi dan harus melintasi kota Fallujah yang rawan serangan, personil PMC-nya bukan merupakan sasaran serangan utama bagi kelompok perlawanan yang berada di Fallujah.
KOMENTAR