Advertorial

Rumah Masih Pakai Atap Asbes? Harganya yang Murah Tak Sebanding dengan Risikonya Bagi Anggota Keluarga

Soesanti Harini Hartono
Soesanti Harini Hartono

Editor

Asbes kerap dijadikan atap rumah tinggal karena harganya murah dan mudah pemasangannya. Tapi risiko kesehatannya tak sebanding dengan harganya.
Asbes kerap dijadikan atap rumah tinggal karena harganya murah dan mudah pemasangannya. Tapi risiko kesehatannya tak sebanding dengan harganya.

Intisari-Online.com– Asbes sejak 1940-an dan akhir 1980-an, umum digunakan dalam rumah sebagai salah satu matrial.

Asbes saat itu digunakan karena tahan api, tahan lama dan bahan isolasi yang efisien.Selain itu harganya terjangkau. Baik produknya juga harga untuk mengaplikasikannya alias memasangkannya di rumah.

Asbes sebenarnya bukan hanya material rumah yang biasa menjadi atap.Memang mereka yang awam tentang kimia juga material bangunan, hanya mengenal asbes sebagai atap yang biasa digunakan sebagai atap rumah.

Baca Juga: Diklaim Sembunyikan Kandungan Asbes dalam Produk Bedaknya, Kekayaan Johnson & Johnson 'Raib' Rp580 triliun

Padahal asbes itu, melansir betterhealth.vic.gov.au, adalah sebuah material yang terdapat dan bisa kita temukan di material rumah lainnya, semisal pelapis semen fiber eksterior (AC atau fibro) dan papan cuaca, juga bahan material lain.

Melansir cancer.gov, asbes telah diklasifikasikan sebagai karsinogen manusia oleh U.S. Department of Health and Human Services (HHS), The U.S. Environmental Protection Agency (EPA), and The International Agency for Research on Cancer (IARC).

Menurut IARC, ada bukti yang cukup bahwa asbes menyebabkangangguan pada kesehatan manusia. Seperti apa dampak gangguannya?

Artikel selengkapnya dapat dibaca di GridHEALTH.id