Advertorial
Intisari-Online.com - Siapa sangka, tanda merah kecil di punggung seorang pria ternyata adalah bakteri pemakan daging yang akhirnya membunuhnya.
Dilansir dari Metro, Senin (15/7/2019), seorang wanita bernama Cheryl Bennet Wigyul (40) mengatakan ayahnya yang bernama Dave Bennett (66) meninggal hari Minggu sore.
Itu terjadi kurang dari dua hari setelah dia terinfeksi oleh bakteri ketika berenang di sebuah pantai di Destin, Florida.
Dalam sebuah unggahan Facebook, Wiygul menulis bahwa ayahnya mengalami demam dan kedinginan setelah bangun pada Sabtu pagi.
Itu terjadi setelah dia menghabiskan hari Jumat di pantai.
Wiygul berkata, "Mereka sampai di rumah sakit di Memphis sekitar jam 8 malam. Mereka segera membawanya kembali. Ketika mereka membantunya ganti dengan pakaian rumah sakit, mereka melihat bintik hitam yang bengkak di punggungnya, dan itu tidak ada di sana sebelumnya."
Eiygul mengatakan sistem kekebalan ayahnya telah melemah akibat serangan kanker sebelumnya.
Dia mengatakan tes kemudian menunjukkan bahwa dia telah terinfeksi bakteri vibrio vulnificus.
Bakteri itu dapat memakan daging yang dikenal sebagai necrotizing fasciitis, menurut CDC.
Baca Juga: Muhammad Idris, Anak Petani yang Jadi Lulusan Terbaik Akpol 2019, Dilantik Langsung Presiden Jokowi
"Diapergi pada hari Minggu sore. Kurang dari 48 jam setelah keluar dari air dengan perasaan luar biasa. Bakteri telah menghancurkannya," tulis Wiygul.
Wiygul mengunggah insiden yang terjadi pada ayahnya ke Facebook untuk memperingatkan orang lain.
Sebelum orangtuanya berkunjung ke pantai, Wiygul mengatakan ada laporan tentang seorang gadis berusia 12 tahun yang tertular bakteri pemakan daging melalui lukanya saat dia berenang.
Sedang ayah Wiygul tidak punya luka pada tubuhnya.
Baca Juga: BMKG: Gempa di Bali Diakibatkan oleh Aktivitas Lempeng Indo-Australia, Apa Itu?
Dokter mengatakan ada titik di punggung ayahnya yang cukup bengkak, namun Wiygul mengatakan itu tidak ada malam sebelumnya.
Bintik hitam itu menjadi dua kali lipat, dengan yang baru mulai muncul.
Lengan ayahnya menjadi lebih bernoda pada beberapa menit dan dia merasa kesakitan.
Beberapa perawat mengatakan mereka belum pernah melihat yang seperti itu.
Ayah Wiygul menjadi septik, organnya rusak dan darahnya terlalu masam untuk bertahan hidup, tulis Wiygul.
Ayahnya kemudian meninggal.
Wiygul kemudian memperingatkan orang lain untuk berhati-hati ketika mereka mengunjungi pantai, tertama berhati-hati dengan bakteri di sana.