Malam hari, tsunami terjadi di Selat Sunda.
Sementara kala itu Sutopo tengah berada di Yogyakarta untuk berlibur dengan keluarganya serta mencari pengobatan alternatif.
Dengan cepat, Sutopo mengirim pembaruan ke media dan terus melakukan update informasi hingga pukul 1 pagi.
Belum sampai pukul 6 pagi, ia sudah bekerja kembali seraya memohon maaf terdapat kesalahan ketik dalam informasi yang disebarkannya, mengakui bahwa jari-jari tangan kirinya terasa mati rasa karena efek perawatan.
Sutopo, juga mengatakan sering merasa sakit, termasuk di tulang punggung, membuatnya tak bisa tidur lebih dari tiga jam semalam, seperti dikutip dari The New York Times.
Tak ayal, pria yang dibesarkan di Boyolali, Jawa Tengah ini dikenal sangat berkomitmen dalam menempatkan kepentingan publik.
Terlepas dari kondisinya, selama ini, orang-orang di seluruh Indonesia mengandalkan Sutopo ketika terjadi bencana.
Baca Juga: Sutopo: Tak Ada Menyangka Erupsi Gunung Anak Krakatau akan Picu Tsunami Banten
Source | : | Kompas.com,The New York Times |
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR