Lusiani Julia sebagai Program Officer ILO Indonesia menambahkan sejak didirikan pada 1919, ILO berkomitmen berjuang mewujudkan pekerjaan yang lebih layak untuk semua pekerja dan juga kelangsungan usaha.
Lusiani menjelasjan pihaknya memilih lomba lari untuk menyemarakkan peringatan hari jadi ILO ke-100 karena olahraga ini sangat diminati masyarakat luas.
"Kita melihat event lari sedang diminati masyarakat. Ini cara yang cukup efektif untuk menyebarkan pesan pekerjaan yang lebih layak untuk masyarakat. Decent work itu menciptakan tempat kerja yang bebas, bermartabat dan memberikan kesejahteraan," tandas Lusiani.
Chief Executive Officer (CEO) sekaligus pendiri Cause Virtual Run, Enrico Hugo, menjelaskan virtual run adalah lomba lari berbasis online.
Baca Juga: Mengagumkan, Meski Sudah 101 Tahun, Nenek Julia Hawkins Masih Kuat Mengikuti Lomba Lari
Berbeda dari lomba lari konvensional, pada lomba virtual run para peserta tidak harus berkumpul di satu tempat.
"Peserta yang mendaftar bisa melakukan lari dimana saja dan kapan saja. Lari juga bisa dilakukan sendiri atau berkelompok. Bahkan peserta bisa berlari di tread mill yang penting terkoneksi dengan internet. Nantinya catatan waktunya bisa dikirim ke situs kami untuk didata," papar Hugo.
"Karena kami juga menggunakan media sosial seperti instagram peserta juga bisa kampanyekan program ini lewat hashtag #decentwork #ILO100," kata Enrico.
"Kami dari Cause sangat mendukung acara-acara gerakan sosial seperti ini. Tidak hanya sekadar meningkatkan awareness terhadap isu yang disuarakan, tapi juga bisa membawa perubahan yang positif bagi sesama," timpal Nicholas Ng, Co-founder dan Chief Financial Officer Cause Virtual Run.
Baca Juga: Seorang Pengendara Mobil di Kanada Tekejut Setelah 'iajak Lomba Lari oleh Sepasang Serigala Raksasa
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR