Advertorial

Berusia 3.400 Tahun, Istana Kuno di Kurdistan Ini Kembali Muncul dari Waduk yang Dilanda Kekeringan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Sebuah istana kuno berusia 3.400 tahun telah muncul dari sebuah waduk di wilayah Kurdistan, Irak, setelah ketinggian air turun karena kekeringan.
Sebuah istana kuno berusia 3.400 tahun telah muncul dari sebuah waduk di wilayah Kurdistan, Irak, setelah ketinggian air turun karena kekeringan.

Intisari-Online.com - Sebuah istana kuno berusia 3.400 tahun telah muncul dari sebuah waduk di wilayah Kurdistan, Irak, setelah ketinggian air turun karena kekeringan.

Penemuan reruntuhan di waduk Mosul di tepi Sungai Tigris mengilhami penggalian arkeologis spontan yang akan meningkatkan pemahaman tentang Kekaisaran Mittani.

Yakni salah satu kekaisaran yang belum banyak diteliti dari Timur Dekat Kuno.

"Temuan ini adalah salah satu penemuan arkeologis paling penting di wilayah ini dalam beberapa dekade terakhir," arkeolog Kurdi Hasan Ahmed Qasim mengatakan dalam siaran pers sebagaimana dilansir CNN, Jumat (28/6/2019).

Baca Juga: Sedang Mencari Ikan, Nelayan Iran Ini Malah Temukan 'Rahasia Besar' Amerika Serikat Bernilai Lebih dari Rp1 Triliun!

Istana semula berada dalam jarak 19 meter dari sungai di teras yang ditinggikan.

Dinding teras dari bata lumpur kemudian ditambahkan untuk menstabilkan bangunan dan menambah arsitektur yang mengesankan.

Ivana Puljiz, seorang arkeolog dari Institut Universitas Tübingen untuk Studi Timur Dekat Kuno, menggambarkan istana, yang dikenal sebagai Kemune, sebagai bangunan yang dirancang dengan hati-hati dengan dinding bata lumpur setebal dua meter.

Beberapa dinding tingginya lebih dari dua meter, dan berbagai ruangan memiliki dinding yang diplester.

Baca Juga: Lagi-lagi Menang, Jokowi Resmi Jadi 'Spesialis Pemilu', Selalu Memenangi Pemilu yang Diikutinya

Tim juga menemukan lukisan dinding dalam nuansa merah dan biru, yang mungkin merupakan fitur umum istana pada saat itu tetapi jarang ditemukan dilestarikan.

"Menemukan lukisan dinding di Kemune adalah sensasi arkeologis," katanya dalam siaran pers.

"Kemune merupakan situs kedua di wilayah di mana lukisan dinding dari periode Mittani telah ditemukan," kata Puljiz.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Ancaman Gelombang Setinggi 6 Meter Terjang Banyak Wilayah Indonesia, Pesisir Jawa Wajib Waspada

Sepuluh prasasti tanah liat yang ditutupi tulisan paku, sistem penulisan kuno, juga ditemukan dan telah dikirim ke Jerman untuk diterjemahkan.

"Dari teks-teks itu kami berharap mendapatkan informasi tentang struktur dalam kekaisaran Mittani, organisasi ekonominya, dan hubungan ibu kota Mittani dengan pusat-pusat administrasi di daerah-daerah tetangga," kata Puljiz.

Para arkeolog pertama kali mengetahui situs tersebut pada tahun 2010 ketika level air di waduk rendah, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka dapat menggali.

Namun, situs itu tenggelam tak lama setelah penggalian, kata Puljiz, menambahkan: "Tidak jelas kapan akan muncul lagi."

Baca Juga: 8 Ciri Wanita yang Mudah Tergoda Selingkuh, Salah Satunya Lebih Sukses dari Suami

Qasim juga bekerja pada proyek lain dengan Universitas Tübingen, mengungkap keberadaan kota Zaman Perunggu di Irak utara pada 2016.

Tim menggali kota, yang terletak di bawah apa yang sekarang menjadi desa kecil Bassetki di wilayah otonom Kurdistan, dekat dengan wilayah yang dipegang oleh ISIS.

Beberapa hari setelah penggalian selesai, pasukan keamanan Irak mulai mendorong mereka untuk mengambil alih Mosul kembali dari ISIS.

Berukuran panjang satu kilometer dan lebarnya 500 meter, kawasan kota kuno ini memiliki rumah-rumah megah, istana, jaringan jalan yang luas, dan kuburan.

Baca Juga: Mau Tahu Berapa Gaji Ratu Elizabeth Selama Memimpin Kerajaan Inggris? Ini Besarannya!

Artikel Terkait