Advertorial
Intisari-Online.com - Satu setengah minggu setelah kemah musim panas pertamanya, Jenna Ganahl (7) mengalami kelumpuhan kaki.
Awalnya, dia tidur di malam hari seperti biasanya, tetapi keesokan paginya, kaki gadis kecil itu tidak bisa berfungsi.
Ibunya, Heidi, ketakutan dan bergegas putrinya ke dokter.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (24/6/2019), Heidi tidak tahu apa penyebab kelumpuhan dari putri kecilnya yang energik dan sehat itu.
Lebih jauh, dia juga tidak akan pernah menduga diagnosis yang akhirnya diberikan dokter kepada mereka: kelumpuhan karena kutu.
Heidi tidak tahu bahwa kutu kecil yang ada di rambut Jenna sepulangnya berkemah, bisa menyebabkan kelumpuhan.
Dan para dokter memperingatkan bahwa musim panas yang hangat dan basah di Colorado, Amerika Serikat, dapat berarti lebih banyak anak yang berisiko mengalami kelumpuhan sementara.
Baca Juga: Masih Mau Makan? Pengemasan Snack Ini di Lantai dan Terkena Kaki Pekerjanya
AS semakin hangat dan basah karena perubahan iklim.
Itu kabar baik bagi populasi rusa, anjing, dan kutu hitam, namun buruk bagi orang-orang dan hewan peliharaan yang mereka sukai.
Faktanya, pada tahun 2017, penyakit-penyakit yang ditularkan melanda 59.349 orang yang memecahkan rekor, menurut data terbaru Centers for Disease Control and Prevention.
Penyakit-penyakit itu termasuk penyakit Lyme.
Air liur kutu-kutu ini mengandung neurotoxin yang dapat meresap ke dalam aliran darah manusia jika tergigit oleh kutu.
Ada 40 spesies parasit yang membawa toksin imobilisasi, menurut American Lyme Disease Foundation.
Menariknya, toksin itu tampaknya ada pada kutu betina yang membawa telur dan mencapai manusia ketika dia menggigit dan menempel pada inang untuk diberi makan.
Baca Juga: Benda Tak Wajar Ini Bersarang di Otaknya, Pria Ini Sakit Kepala 5 Tahun Tak Kunjung Sembuh
Kelumpuhan mungkin tidak terjadi selama lima sampai tujuh hari setelah kutu menempel, dan itu mungkin tidak dimulai sebagai kelumpuhan, tetapi sebagai kelelahan, kelemahan, mati rasa, dan nyeri otot.
Setelah Jenna diperiksa dengan saksama, para dokter menemukan sepotong kecil kutu.
"Itu adalah 12 jam yang mengerikan ketika kami menunggu untuk melihat apakah mereka dapat menghilangkan kutu yang tersisa di tubuhnya yang memproduksi racun," terang Heidi.
"Satu-satunya perbaikan adalah mengeluarkannya atau segalanya menjadi sangat buruk."Sekitar 12 persen pasien dari kasus serupa bisa berujung pada kematian.
Tetapi, untungnya, setelah kutu diangkat, racun berhenti mengalir ke orang tersebut dan kelumpuhan mereda.