Advertorial
Intisari-Online.com -Teks dari abad ke-17 baru saja diterjemahkan.
Teks tersebut mengungkap 12 aturan pedang yang harus diikuti oleh samurai untuk memenangkan pertarungan.
Berjudul “12 Aturan Pedang” teks tersebut diturunkan oleh seorang samurai kelahiran 1560 yang telah memenangkan 33 duel dalam hidupnya, Ito Ittosai.
Menurut para peneliti, Ittosai tidak pernah menuliskan aturan ini, tetapi menyampaikannya ke murid-muridnya secara lisan.
Keturunan dari murid-murid Ittosai-lah yang kemudian merekamnya dalam bentuk tulisan.
Salah satu aturan Ittosai bernama “pohon pinus di tengah angin”.
Aturan ini mengingatkan samurai untuk tidak terjebak dalam ritme musuhnya dengan melupakan ritme sepenuhnya.
Aturan lain yang bernama “mata hati” mengajarkan agar samurai tidak melihat samurai dengan mata, melainkan pikiran.
Baca Juga: Sering Begadang dan Baru Tidur di Atas Jam 12, Pria Ini Alami Sakit Parah, Bahkan Sampai Koma
Dilansir dari Live Science, Rabu (19/6/2019); penerjemah teks Eric Shahan berkata bahwa aturan ini mungkin membuat samurai terkesan memiliki kekuatan supernatural.
Namun, yang dimaksud oleh Ittosai adalah menggunakan penglihatan periferal (peripheral vision) yang tidak menjadi pedang musuh sebagai titik fokus.
Dengan demikian, samurai bisa meningkatkan refleksnya dalam pertarungan.
Lalu, ada aturan lain yang bernama “hati seekor rubah”.
Aturan ini mengingatkan samurai untuk tidak kelewat berhati-hati seperti rubah yang suka menengok ke belakang untuk melihat ada tidaknya pemburu.
Menurut Ittosai, samurai yang ragu-ragu untuk bertindak akan diserang oleh musuhnya pada momen tersebut.
“Oleh karena itu, penting bagimu untuk menghapuskan semua keraguan akan teknikmu. Kamu harus sungguh-sungguh melatih dirimu hingga kosong,” ujar aturan Ittosai.
Selain aturan-aturan untuk memenangkan pertarungan, teks itu juga berisi dua doa magis yang diklaim bisa meningkatkan jiwa dan pikiran seorang samurai.
Salah satunya menyuruh samurai untuk membuat beberapa karakter tulisan Sanskrit di telapak mereka, termasuk karakter yang menggambarkan setan Oni.
Samurai kemudian mengatupkan kedua telapak tangannya, mengucapkan doa dan memutar tangannya sekali sambil menyebut “Un!” secara keras.
Gerakan ini kemudian diikuti dengan tepukan sekali dan menggosok-gosok telapak tangan.
Menurut Shahan, kedua doa ini mungkin digunakan samurai untuk bermeditasi atau menghipnotis diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehShierine Wangsa Wibawa dengan judul "12 Aturan Pedang bagi Samurai Terungkap dalam Teks Abad ke-17"