Intisari-Online.com – Cinta seorang ayah harus membuatnya berlabuh di ruang tato, di mana ia meminta tato sepanjang 3,5 inci di dadanya sehingga ia bisa menyamai putranya yang berusia 6 tahun, yang menjalani operasi jantung yang menyelamatkan jiwanya.
Martin Watts, yang putranya, Joey, didiagnosis menderita stenosis aorta supravalvular (SVAS), mengatakan bahwa putranya yang lebih tua, Harley, juga memiliki kondisi tersebut dan akan menjalani operasi yang sama akhir tahun ini.
“Tidak mudah bagi anak laki-laki berusia 6 tahun atau anak apa pun dari segala usia untuk menjalani operasi semacam itu,” Leanne Watts, jelas ibu bocah itu, seperti dilansir dari Fox News.
“Ketika Joey melihat bekas luka itu, dia hanya berkata, 'Di sinilah mereka memotong saya untuk memperbaiki jantung saya' Kami memberi tahu dia bahwa itu harus menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan dan dia tidak boleh malu dengan apa yang telah terjadi padanya."
Baca Juga: Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Operasi Jantung Bocor Bisa Pakai BPJS, Tapi...
SVAS adalah kondisi jantung yang berkembang sebelum kelahiran dan menyebabkan "penyempitan pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh," menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional AS.
Jika kondisinya dibiarkan tidak diobati, itu dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada, dan akhirnya gagal jantung.
Beberapa pasien mungkin meninggal saat masih bayi, sementara yang lain mungkin tidak pernah mengalami gejala gangguan.
SVAS diperkirakan terjadi pada 1 dari 20.000 bayi baru lahir di seluruh dunia.
Kakak laki-laki Joey, Harley, 7, didiagnosis saat masih dalam kandungan, tetapi ibunya, Leanne, mengatakan dia tidak mencari tahu tentang masalah jantung putranya yang lebih muda hingga 14 minggu setelah dia lahir.
"Dari saat mereka pertama kali lahir, mereka mengatakan kepada saya bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan, kita hanya harus hidup dengan itu," jelas Leanne Watts.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR