Advertorial
Intisari-online.com - Seorang remaja wanita bernasib tragis usai dinyatakan gagal ujian, menurut laporan keluarganya.
Melansir Daily Mirror, pada Minggu (2/6/2019), siswi bernama Anamika Arutla (17) hancur hatinya setelah dia mengikuti ujian tahun pertama menengah kelas 11.
Remaja itu adalah satu dari 26 siswa yang mengambil nyawa karena mereka merasa tidak lulus ujian sekolah, terungkap setelah mereka diberitahu bahwa mereka gagal.
Namun, ternyata Anamika sebenarnya lulus, 44 hari setelah dia meninggal karena bunuh diri, pendidik melihat kembali lembar jawabnya.
Baca Juga: Luar Biasa, 3 Mahasiswi di Malang Ini Temukan Teh Celup Cegah Kolesterol dan Penyakit Jantung
Akan tetapi, dalam beberapa jam kemudian mereka mengubah pendirian dan menyatakan bahwa Anamika memang tidak lulus.
Remaja itu berada di Korps Kadet Nasional, (NCC) telah mengambil nyawanya sendiri di rumah neneknya di Bansilalpet di Secunderabad pada 18 April.
Itu adalah hari yang sama ketika Dewan Pendidikan Menengah memposting hasil ujian melalui online.
Situs web tersebut menunjukkan bahwa dia hanya mendapatkan nilai 20 dari 100 Telugu, bahasa yang digunakan di bebera negara bagian India.
Baca Juga: Istrinya Tewas dalam Kecelakaan, Pria 4 Anak Ini Nikahi Tikus yang Ditemuinya di Depan Pintu
Namun, saudara perempuannya mengunduh lembar jawabnya dan mendapati Anamika, sebenarnya memiliki 48 tanda dan dinyatakan lulus.
Penemuan ini membuat keluarganya marah, dan memicu kemarahan setelah mereka membuat berita nasional di India.
Adik perempuan yang sedih mengatakan kepada NDTV, "Saya pikir ini bukan bunuh diri olehnya, ini pasti pembunuhan oleh pemerintah."
"Anamika bercita-cita menjadi kader NCC terbaik di sekolah dan perguruan tinggi dan kemudian menjadi perwira Angkatan Datar, dia penuh mimpi dan harapan," katanya.
Anamika tinggal bersama neneknya di Hyderabad, sekitar 185 mil dari rumah orang tuanya di Sirpur Kagaznagar, India.
Sebelumnya dia telah mencetak nilai kelulusan 64 dalam bahasa Inggris, 55 dalam Ekonomi, dan 67 dalam Kewarganegaraan, 75 dalam perdagangan.
Presiden asosiasi hak anak P Archyuta Rao mengatakan, itu adalah kasus yang jelas tentang kesalahan dewan, dan dia meminta untuk ditangkap karena menyebabkan bunuh diri.
Tetapi dalam beberapa jam setelah laporan, TBIE mengklaim telah terjadi kesalaham administrasi dan menyebabkan nilainya menjadi 21 jadi dia tidak lulus.
Sektertaris TBIE A Ashok mengatakan, "dia mendapatkan 48 nilai tetapi hanya 21, yang hanya satu nilai lebih dari nilai aslinya."
Dia mengklaim, tanda Anamika salah diunggah sebagai 48 "karena kesalahan administrasi yang dilakukan dipusat penilaian setempat."
Ah, sungguh ironis.
Baca Juga: Viral, Fortuner Berpelat Polisi Ugal-ugalan di Puncak, Fakta tentang Sosok Pengemudinya Mengejutkan