Advertorial
Intisari-Online.com -Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019).
Istri Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono tersebut meninggal dunia di Singapura, Sabtu (1/6/2019) setelah hampir 4 bulan berjuang melawan kanker darah.
Sampai berita ini diturunkan, tak disebutkan secara spesifik jenis kanker darah yang diderita oleh Ani Yudhoyono.
Namun, salah satu penyakit kanker darah yang paling sering diidap adalah leukemia.
Pemicudari pasti dari leukemia sendiri masih belum diketahui.
Namun beberapa kemungkinan bisa dari faktor genetik, infeksi yang meningkatkan risiko leukemia, hingga lemahnya sistem kekebalan tubuh.
Dalam penelitian terbaru, berada di lingkungan bersih dan bebas kuman bisa menjadi salah satu penyebab leukemia di masa kanak-kanak.
Pada makalah berjudul, "A causal mechanism for childhood acute lymphoblastic leukemia" diterbitkan di Nature Review Cancer pada 21 Mei 2018.
Baca Juga: Kisah Ani Yudhoyono Harus Berhenti Kuliah Kedokteran Demi Pergi ke Seoul untuk 'Finishing Touch'
Profesor Mel Greaves, dari Institute of Cancer Research di London, telah menghabiskan lebih dari 40 tahun meneliti leukemia pada anak.
"Tapi itu selalu mengejutkan saya bahwa ada sesuatu besar yang hilang, kesenjangan dalam pengetahuan, mengapa atau bagaimana anak-anak sehat bisa memiliki leukemia, dan apakah kanker ini dapat dicegah," tambahnya.
Greaves belajar lebih dari 30 tahun tentang genetika, biologi sel, imunologi, epidemiologi dan pemodelan hewan leukemia.
Dalam kesimpulannya, ia menemukan proses mutasi genetik dua langkah sebagai penyebab penyakit leukemia.
Langkah pertama, melibatkan mutasi genetik pra-lahir yang mempengaruhi janin dan memengaruhi anak yang belum lahir menjadi leukemia.
Namun, hanya 1% dari mereka yang lahir dengan risiko genetik ini, yang dapat benar-benar mengembangkan penyakit leukemia.
Langkah kedua, menurut Greaves, dapat terjadi karena paparan infeksi.
Terutama pada anak-anak yang tidak berinteraksi dengan bayi atau anak-anak lain, dan mempunyai masa kanak-kanak yang "bersih" selama tahun pertama kehidupannya.
"Penelitian ini sangat menunjukkan bahwa (leukemia) memiliki penyebab biologis yang jelas, dan dipicu oleh berbagai infeksi pada anak-anak yang kecenderungan sistem kekebalan tubuhnya belum benar-benar prima," jelasnya.
Walau lingkungan terlalu bersih dapat menyebabkan leukemia pada anak, kita harus tetap menjaga kebersihan lingkungan, jangan sampai rumah jadi berantakan.
Artikel ini sudah pernah tayang di Nakita.id dengan judul Lingkungan Terlalu Bersih Bisa Jadi Penyebab Leukimia, Ini Alasannya.